Misalnya, guru dapat menunjukkan bagaimana pemahaman tentang geometri dapat digunakan dalam desain arsitektur atau bagaimana konsep aljabar diterapkan dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
Interaksi sosial dapat ditingkatkan melalui proyek kelompok di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau mengeksplorasi konsep matematika tertentu.Â
Kolaborasi seperti ini tidak hanya meningkatkan pemahaman melalui diskusi, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang positif di antara siswa.
Penggunaan teknologi dapat memperkaya pengalaman belajar dengan menyajikan materi dalam format yang lebih menarik.Â
Misalnya, guru bisa menggunakan perangkat lunak simulasi untuk mengajarkan konsep-konsep matematika yang kompleks dengan cara yang visual dan interaktif.
Aplikasi permainan edukatif juga dapat membuat siswa terlibat dengan materi pembelajaran secara menyenangkan.
Fleksibilitas dalam pembelajaran dapat diterapkan dengan memberi siswa kebebasan untuk memilih topik proyek atau topik penelitian tambahan yang sesuai dengan minat pribadi mereka.Â
Hal ini memungkinkan siswa untuk merasa lebih terlibat dan memiliki kendali atas proses pembelajaran mereka.
Pengakuan atas usaha dan prestasi dapat diberikan melalui penghargaan kelas atau pujian di depan teman-teman.
Misalnya, guru bisa membuat papan penghargaan di kelas yang menampilkan pekerjaan terbaik atau memberikan sertifikat kepada siswa yang mencapai hasil yang luar biasa.
Suasana kelas yang positif dapat diciptakan dengan menciptakan ruang fisik yang menyenangkan dan nyaman.Â