Mei 2016,.. “Mas kok dah dah rapi serta wangi bener, mau ketemu siapa hayoo… kan gak ada ngajar ?” istri saya bertanya sambil manyun hehehehe. Ya, bergitulah klo suami ganteng selalu di curigai wakakakaka… Hari sabtu yang cerah ini, saya ingin belajar tentang Mindset Money dari coach Harry Siao di acara kopdar SB Jakarta nah ada yang bilang Ilmu itu dari Tuhan, Tuhan suka hal yang bersih serta suci dan harum. Nah makanya jika kita mau belajar jangan lupa mandi yaakk (tersindir yaa hehehehehe ).
Acara Workshop ini di gagas oleh kawan kawan Sinau Bareng (SB), Sinau bareng yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu belajar bareng. Nah sampailah saya di tempat acara tersebut eehh ketemu ama mba Anita di meja regitrasi, kebetulan mba Anita anggota SB yang selama ini bergelut di bidang asuransi, seorang wanita yang terus belajar dan percaya serta kekeuh bahwa asuransi dapat menyelamatkan hidup orang banyak… (sukses yaa mba jualan asuransinya hehehehe).
Begitu masuk workshop melihat Mas Dhias yang usahanya di bidang Jamur sedang tanya jawab dengan coach Harry Siao,…lantas saya bingung kok acara nya dah mulai ya, saya liat jam dinding, eehh kok dah jam 10.00 wahh telat iki kelamaan dandan sih yak (hehehehe). Langsung aja saya duduk di tengah dan mulai mencatat serta belajar. Berikut adalah hasil catatan saya :
Dalam bisnis ada 5 hal agar orang lain mengetahui bisnis kita atau cara memperkenalkan bisnis atau usaha kita yaitu :
- What you do exactly
Apa sih tepat bisnis kita sebenarnya, katakana hal tersebut dengan pasti dan lugas, tak perlu malu malu, sebagai contoh mas Dhias beliau pemilik usaha jamur dengan berbagai varian rasa, salah satunya inovasinya adalah rendang jamur, harus secara tegas mendefinisikan usahanya tak perlu malu malu. - Periode
Berapa lama usaha tersebut di bangun karena hal ini menguatkan bahwa usaha kita bukan sekedarnya. Sebut saja kita sudah sekian tahun dalam usaha ini yang membuat kita patut di percaya. - Number
Data data teknis yang di perlukan, contoh jika menilik bisnis nya mba Anita sebagai di bidang asuransi, maka jika mendengarkan presentasinya akan keluarlah data data berapa banyak pengguna asuransi dan data berapa banyak yang potensi market serta data data kesehatan untuk menunjang bisnis asuransinya. - Big Names
Nama client atau rekanan yang beken atau terkenal yang pernah di layananin atau jika bisa testimony baik. Dalam acara tersebut coach Harry Siao menceritakan bahwa ada seorang kawannya yang usaha kesehatan salah satu clientnya adalah seorang terkenal. Hal ini dapat membantu ikut memasarkan atau memperkenalkan bisnis kita, maka tidak salah jika iklan iklan di TV memperkenalkan produknya dengan artis atau orang orang yang populer. - Benefit
Benefit apa aja yang di dapatkan oleh costumer atau rekanan bisnis kita apabila ikut serta atau menjadi client. Nih kalau temen temen yang bergerak di bidang UKM masih rada bingung soal soal benefit karena biasanya ora mikir beginian, yang penting jualan dan laku serta jadi wong sugih hahahahaha.
Kira kira 5 hal tersebut adalah yang di bahas dalam sesi pertama workshop “Mind set Money” di acara kopdar komunitas SB bersama coach harry Siao, secara kenyataannya banyak sekali yyang di bahas dalam sesi pertama ini. Dalam Sesi kedua yang di bahas adalah mengapa uang kita selalu keluar kadang tidak mengerti kemana saja itu uang mengalirnya ?.
Dan dalam sesi kedua di bahas ada 4 tipe orang dalam memperlakukan uang yaitu tipe Spender, Avoider, Saver dan Monk.
- Spender mempunyai ciri : Boros, Hobi belanja, pengikut tren, modis dll.
- Avoider cirinya :Tidak peduli, cuek, menghindar urusan uang, ceroboh dll.
- Saver cirinya : Suka banyak pertimbangan, kurang menikmati hidup, dll.
- Monk cirinya :Menganggap uang adalah alat penolong orang lain, suka beramal, selalu berbelas kasihan ke orang lain dll.
Setiap tipe diatas ada hal negative maupun positifnya sehingga harus balance, dalam workshop di ajarkan bagaimana untuk “Seimbang”.
Selain tersebut di ajarkan oleh coach Harry bagaimana mengelola keuangan yang baik dengan menggunakan skema JAR System yang di ajarkan oleh coach terkenal yaitu T. harv eker. Yaitu membagi skema dana penghasilan kedalam toples toples pengeluaran, ada 6 toples yaitu :
- Financial freedom account (FFA)
Yaitu 10 % dana penghasilan untuk investasi jangka panjang yang tanpa tersentuh. Seperti untuk beli saham atau reksadana atau hal yang akan menjadi passive income nantinya. - Longterm Saving for Spending (LTSS)
10 % di alirkan ke LTSS untuk sesuatu hal yang mau kita beli tapi dari tabungan seperti mau beli televisi atau kulkas atau mobil. - Neccessities (NEC)
55 % di alirkan kebutuhan sehari hari selama sebulan. - Education (EDU)
10% untuk studi kita seperti beli buku, seminar, ikut workshop sehingga kita bisa mengupgrade diri. - PLAY
10% di sisihkan kedalam toples play untuk hal refresing atau menyegarkan diri seperti nonton bioskop, makan makan, jalan jalan dll.
- GIVE
5% untuk dana sosial kita yaitu memberi kepada sesama. Untuk seorang muslim ada zakat 2,5 % yang di keluarkan terlebih dahulu sebelum membagi penghasilkan kita kedalam toples toples ini.
Dari toples toples inilah yang akan mengajarkan kita bagaimana melihat kondisi keuangan sehingga dapat terukur goal setting tertentu agar masa depan keuangan kita dapat di rencanakan dengan baik. Sessi terakhir setelah sholat asar adalah sessi yang paling seru karena ada game tentang bagaimana sebuah bisnis bekerja, networking dan tukar menukar peluang tercipta. Dalam sesi belajar sangat riuh dan ramai bagaimana setiap orang mencari peluang dan mendapatkan peluang, adanya permintaan Dan penawaran. Bagaimana seorang harus bersifat narsis, kreatif serta innovative untuk mencari perhatian orang lain guna bisnisnya atau usahanya dapat di ketahui orang banyak sehingga bisnis dapat berkembang secara maksimal.
Acara Kopdar komunitas SB ini sungguh luar biasa, tidak hanya sekedar mendengarkan satu arah, tapi para member juga ikut serta sharing, bermain, silaturahmi serta tukar menukar peluang bisnis. Dengan prinsip Sinau bareng atau belajar bareng untuk sukses bersama menjadi langkah bersama untuk memajukan diri sendiri, keluarga, teman serta masyarakat bersama sama.
“Belajar dari sebuah pelajaran kehidupan memang kerap kali pahit, tapi buahnya akan sangat manis”.
Salam manis dari Mas Kukuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H