Wepe adalah seorang karyawan sebuah cabang perusahaan pembalut yang ada di ibukota, dia merasa sangat gembira setelah mendapatkan kabar bahwa ia terpilih menjadi salah satu kandidat karyawan yang akan dinaikkan jabatannya. Bersama dengan Herry dan Andee dia bersaing ketat untuk mengisi jabatan yang lowong karena ditinggal oleh Amaluddin yang dipecat karena menyelundupkan pembalut ke para janda di ujung jalan rumahnya.
Salah satu kelemahan Wepe adalah dia kurang menguasai dalam bahasa Inggris padahal tes yang akan diadakan besok langsung akan diberikan oleh pimpinan HRD pusat perusahaan pembalut yang ada di Jepang. Diapun tak kehilangan akal, sebelum berangkat ke kantor, semalaman dia sudah membuat contekan yang berupa kamus mini yang diselipkan di saku belakang celananya yang kedodoran.
Besoknya mereka bertiga dipanggil oleh Pimpinan HRD pusat perusahaan tersebut, satu persatu mereka akan diberikan test kelayakan untuk memangku jabatan baru. Herry adalah orang pertama yang dipanggil masuk untuk melakukan wawancara, selang beberapa menit Herry pun keluar, Wepe yang dari tadi gugup langsung menghampiri Herry, “Hooii bro, bener ya tadi yang nanya pakai bahasa inggris?”
“Iya, tenang aja Pee... pertanyaannya gampang koq nggak usah bingung ntar kamu juga bisa jawab.’ Jawab Herry dengan tenang.
[caption id="attachment_132998" align="alignright" width="215" caption="Wepe Mupeng"][/caption]
Kemudian giliran Andee masuk, Wepe mendapat giliran yang terakhir. Sambil menunggu giliran, dia berusaha mengingat-ingat beberapa kata dalam bahasa Inggris yang penting dalam sebuah wawancara. Tak lama kemudian Andee pun keluar ruangan, sekarang giliran Wepe. Dengan celana yang agak basah karena waktu kebelet mau buang air di WC lupa cebok, Wepe pun akhirnya masuk ke ruangan. Di ruangan tes terdapat dua orang yang berasal dari kantor pusat di Jepang dan yang pasti mereka tidak bisa bahasa sini. Kemudian dia dipersilahkan duduk, “Sit down, please...?” kata orang Jepang itu.
“Thank you, Sir,” jawab Wepe sok Inggris.
“What your name?” kata orang Jepang lagi
“My name is Winche...” jawabnya Wepe, dia pikir kalo Wepe mungkin bahasa Inggrisnya Winche.
Orang jepang itu bingung padahal sebelumnya mereka sudah dikasih tahu, tidak ada nama Winche dalam daftar kandidat. Kedua orang Jepang itu berpikir sejenak, mereka ragu apa jenis kelamin orang yang lagi diwawancarai ini perempuan apa laki-laki? Lalu bertanya kepada Wepe apa jenis kelaminnya :
“Tell me about your sex...??”
Tanpa ragu-ragu lagi Wepe langsung menjawab : ”Ten times a week................”
Akhirnya Andee yang diangkat menduduki jabatan sebagai kepala produksi, Herry menjadi wakilnya dan Wepe diturunkan jabatannya menjadi satpam kantor.....
Pulang dulu... ahhh
