[caption id="attachment_90671" align="aligncenter" width="598" caption="Sudahkan mereka bermurah hati?"][/caption]
Jika Anda lagi naik taksi dan ketika sampai di tujuan anda diminta untuk membayar 15 ribu sebagai ongkosnya. Anda sebagai penumpang hanya memiliki 15 ribu di dalam dompet, maka anda pasti akan beralasan bahwa pengemudi taksi menarik ongkos terlalu mahal. Bagaimanapun juga, anda tidak mungkin pengin uang yang ada di dalam dompet habis tak sersisa sedikitpun.
Namun, jika di dalam dompet anda mempunyai uang 500 ribu, maka anda tentu tidak akan berdebat hanya untuk 15 ribu. Anda akan segera membayar ongkos yang diminta dan pergi begitu saja. Orang yang kaya tidak akan berdebat hanya demi barang yang sepele, sementara seseorang yang hidup dalam serba kesulitan akan selalu hati-hati dalam setiap rupiah yang ia keluarkan.
ketika seseorang menemukan Tuhan, maka seorlah-olah ia tiba-tiba telah mewarisi kekayaan yang melimpah, dan menjadi murah hati bagi seluruh makhluk. Pada sisi yang lain, manusia yang tetap jauh dari Penciptanya tidak dapat mengetahui kekayaan spiritual ini dan karenanya tetap berjiwa kikir dalam pergaulannya dengan orang lain.
Orang yang kaya secara spiritual mengembangkan kemampuan untuk bertahan dengan penderitaan-penderitaan yang tak terhitung banyaknya di dunia ini. Keluhuran budi menandai tingkah lakunya, sehingga seluruh pikiran picik sirna dari kepribadiannya. Ia merupakan orang yang berjiwa luhur dan bersifat mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H