Mohon tunggu...
penulisbiasa
penulisbiasa Mohon Tunggu... Administrasi - istighfar, taubat sebelum terlambat, dunia ini sementara saja

yang telah mereka kerjakan di dunia sia-sia belaka, bukan karena dorongan iman pada Allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meramu Rindu

27 Agustus 2022   21:57 Diperbarui: 27 Agustus 2022   22:06 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertemu dengannya sangat menggebu

Tak cukup sekadar berbincang

Tak cukup sekejap waktu

Perlu berjuta menit berbincang

Perlu meniti sabar dalam penantian

Perlu kasih dalam setiap amarah

Begitu dahsyat saat keanggunannya mencuat

Begitu meledaknya hati ini menerima hadirnya

Begitu bangganya jiwa ini dapat bersua 

Bersyukur masih mampu menyentuh nyata

Nyala cinta dalam hati masih ada

Yakin akan ada tegur sapa di alam semesta

Dua insan saling menanti kabar dalam debar

Dan menikmati pertemuan sederhana nan indah permai

Dua jiwa meramu rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun