Mohon tunggu...
penulisbiasa
penulisbiasa Mohon Tunggu... Administrasi - istighfar, taubat sebelum terlambat, dunia ini sementara saja

yang telah mereka kerjakan di dunia sia-sia belaka, bukan karena dorongan iman pada Allah

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Hari Penuh Fitrah

2 Mei 2022   06:27 Diperbarui: 2 Mei 2022   06:29 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah ramadan dengan suka cita masih menjadi tradisi sebagian besar masyarakat dan bahkan warga muslim di dunia. Di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Indonesia ini tradisi seperti pawai takbiran, memasak ketupat dan opor, serta berkumpul di suatu tenpat lalu saling bersalaman satu dengan yang lain sudah sering dijumpai di sana sini. 

Selama hampir 3 tahun sejak pandemi melanda di Indonesia, kegiatan saling bertemu di suatu tempat dalam jumlah masif mulai bergelora lagi. Riuh gema takbir mengiringi pertemuan itu menambah semangat dalam jalinan silaturahmi yang hangat. Sahut menyahut pekik tahlil takbir tahmid para jemaah pun terdengar syahdu. Benar suasana yang dirindukan itu telah tiba kembali. 

Bagi yang berkesempatan mudik kr kampung halamannya pasti akan merasakan kebahagiannya tersendiri berjumpa sanak famili. Sambutan hidangan lezat di meja makan atau sekadar menggelar tikar dengan bermacam suguhan usai salat idul fitri pun siap menambah keseruan di hari raya itu. 

Penuh keharuan setelah seluruh anggota keluarga bermaafan dan peluk tangis, pecah dengan suasana hangat yang berbeda. Menyantap hidangan dalam kebersamaan pun akan menjadi momen selanjutnya. 

Teriring doa bagi masyarakat muslim sedunia khususnya di Indonesia semoga pandemi segera berakhir dan seluruh ibadah yang sempat tertunda di tahun sebelumnya, haji dan sebagainya, dapat terlaksana kembali di tahun ini dan tahun yang akan datang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun