Manfaat Istiqomah
Musibah dapat menimpa hamba, kapan saja, di mana saja dan siapa saja. Musibah bahkan sering dikaitkan dengan dosa-dosa yang telah dilakukan seorang hamba.
Dengan demikian musibah bisa jadi menimpa seorang hamba yang sedang ingin melaksanakan ibadah haji. Bagaimana jika musibah itu terjadi pada jemaah haji, yang nota bene, adalah salah satu bentuk melaksanakan perintah Allah Ta'ala. Bukankah hamba itu sedang berusaha memenuhi panggilan Allah Ta'ala ke tanah suci?
Tetapi mengapa hamba itu dapat terkena musibah?
Sesungguhnya jika seorang hamba menerima musibah, hendaklah dia bersabar.
Sabar adalah salah satu tanda seorang hamba beriman.
Ali bin Abi Tholib mengatakan,
.
"Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran."
Setelah beriman, lalu Istiqomahlah.
Dari Abu 'Amr---ada yang menyebut pula Abu 'Amrah---Sufyan bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu." Beliau bersabda, "Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah." (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 38]
Dengan bekal ilmu itu mari kita lihat kisah dari seorang jemaah haji berikut ini.
JIKA CALON HAJI SUSAH BERDIRI DI PESAWAT. APAKAH ITU KARENA BANYAK DOSANYA?
Pada setiap musim haji selalu banyak cerita yang aneh-aneh. Ada yang merasa kehilangan uang, padahal uang ditaroh di dompet. Ada yang kesasar jalan, padahal biasanya juga lewat situ. Dan lain-lain.
Semua kejadian di tanah suci biasanya disangkut-pautkan dengan kehidupan semasa di tanah air.
Seorang kawan, dia tahun ini pergi berhaji. Ketika pesawat mendarat di bandara Madinah, dia tidak bisa berdiri. Sudah dua kali dia coba berdiri, tetap saja gagal. Hening sejenak. Dia diam. Dia berpikir mungkin karena dosanya terlalu banyak. Janji-janji yang tidak ditepati. Banyak menyakiti hati orang lain atau ingkar terhadap pacar-pacarnya dulu. Teringatlah semua dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Maka ia istighfar berkali-kali, sambil dikeraskan suaranya.
Pramugari mendekat dan bertanya penuh perhatian, "Bapak kenapa? Muka Bapak kok pucat sekali?"
Jemaah haji tadi menjawab "Saya tidak bisa: berdiri Mbak Pramugari. Apakah ini tandanya saya banyak berdosa sama mantan-mantan saya, ya Mbak?"
Dia pun mencoba berdiri lagi. Dan, gagal lagi, gagal lagi. Setiap dia gagal berdiri dia istigfar. Begitu seterusnya berkali-kali. Dia yakin bahwa dengan bersabar minta ampun kepada Allah, dia ingin menambah keimanannya. Dia pun melakukannya berkali-kali. Setelah beriman kepada Allah dia mencoba Istiqomah.
Melihat hal itu, pramugari pun lalu memberi tahu jemaah haji tersebut,"Bapak, kalau mau berdiri dilepas dulu sabuk pengaman nya".
Siapa pun kita, jika menerima musibah, bersabarlah, setelah itu Istiqomah. Insya Allah ada jalan.
Allah telah memberi janji bahwa di balik kesulitan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat.
Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta'ala berfirman,
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyroh: 5)
Terima kasih sudah serius membaca.
Baarakallah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H