Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Klopp Mulai Sewot?

4 Agustus 2019   10:35 Diperbarui: 4 Agustus 2019   10:39 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klopp mulai sewot ? Klopp sudah menjadi manajer fenomenal belakangan ini. Klopp berhasil mematahkan julukan manajer finalis. Seperti diketahui sebelum ini, Klopp sering membawa klub asuhannya masuk ke final namun tidak pernah juara. di luar Liga Jerman. 

Klopp gagal dua kali meraih juara Liga Champions, bersama Dortmund musim 2012-2013, dan bersama Liverpool musim 2017-2018. Klopp juga gagal memberikan titel Juara Liga Primer Inggris, bagi Liverpool. 

Musim lalu bahkan Klopp harus melihat Liverpool kalah angka dari City untuk meraih Juara Liga Primer Inggris. Namun prestasi Klopp membawa Liverpool dua kali masuk final Liga Champions dan terakhir bahkan mampu meraih Juara Liga Champions membuat Klopp dan Liverpool menjadi fenomenal. 

Fenomenal bagi Liverpool karena itu gelar Liga Champions bagi Liverpool setelah penantian 14 tahun. Fenomenal bagi Klopp, karena akhirnya Klopp berhasil membawa klub asuhannya menjadi juara Liga Champions. 

sumber: sport.detik.com
sumber: sport.detik.com
Namun nampaknya persaingan Klopp dengan Pep akan mewarnai Liga Primer Inggris musim ini. Jika pada musim lalu, bahkan Pep disesi wawancara dengan pers ICC, menyingkir begitu Klopp masuk ditengah terjadinya dialog Pep dengan wartawan. Klopp bahkan dengan santai mengatakan sebentar lagi Mou akan datang. Saat itu Klopp begitu pede di ICC musim lalu, karena baru saja menang melawan City.  

Namun Klopp tetap tidak begitu banyak komentar, begitu Liverpool memasuki laga musim 2018-2019. Klopp fokus untuk memenagkan setiap laga yang akan dijalani Liverpool. 

Sementara Mou pada musim lalu, justru banyak mewarnai perbincangan pers sepakbola Inggris. Jika pada musim 2017-2018 Mou sering ribut dengan Conte suksesor Mou di Chelsea, maka Mou pada musim lalu lebih sering ribut dengan pemain, klub bahkan fans dan wartawan di MU. 

Mou memang dulu pernah mendorong rivalitas dengan Pep di La Liga. Boleh dikatakan Pep bahkan lalu mundur dari Barca, setelah Mou sukses di Madrid. Namun rivalitas antara Mou dan Pep tidak begitu nampak vulgar di Liga Primer Inggris. 

Walau pun Mou diharapkan dapat menandingi Pep yang sukses menjadikan City Juara Liga Primer Inggris, dengan MU yang diasuh Mou hanya duduk di peringkat ke dua. Begitu Muu bukan lagi menjadi pesaing berat Pep, maka Klopp dengan Liverpool lah yang saat ini akan menjadi rivalitas Pep dan City.

Namun mengapa Klopp harus lalu menjadi sewot ?

Bukankah pada saat Klopp fokus untuk memenangkan setiap laga yang akan dihadapi Liverpool, Klopp berhasil membawa Liverpool sukses ? Bukankah bahkan ketika Don Carlo mencoba memancing emosi Klopp saat Liverpool akan menjalani laga tandang dengan Napoli di babak penyisihan group Liga Champions, Klopp masih dapat menahan emosinya. 

Bukankah Klopp juga tetap tidak memperlihatkan emosi yang berlebihan ketika Liverpool mampu merebut puncak klasemen Liga Primer Inggris dari City dari sebelum Natal tahun lalu, dan saling bergantian berebut pubcak klasemen dengan City, bahkan sampai pada laga terakhir Liga Primer Inggris. 

Liverpool pun hanya kalah dalam selisih poin yang sedikit dari City untuk menunjukkan rivalitas tinggi antara Liverpool dan City di Liga Primer Inggris.

Liverpool memang merupakan klub Liga Primer Inggris yang paling sering menjuarai Liga Champions. Namun dominasi Liverpool di Liga Primer Inggris sering dikalahkan MU. 

Saat Klopp menjadi manajer Liverpool, lagi lagi Liverpool gagal membawa Liverpool menjadi Juara Liga Primer Inggris yang telah hilang dari Liverpool selama 30 tahun. Sementara Pep justru berhasil membawa City menjadi Juara Liga Primer Inggris dua kali bertururt-turut. 

Lalu Klopp pun bergerak dinamis. Klopp mulai cuap cuap, bahwa City telah belanja besar untuk membeli pemain, seperti halnya Madrid, Barca, MU dan PSG. 

Kontan saja Pep gusar dibikin Klopp. Nada sinis Klopp seolah ingin mengatakan Liverpool tidak belanja besar tetapi berhasil meraih Juara Liga Champions, sementara klub klub lain yang belanja besar, hanya bisa gigit jari. 

Hal itu (pernyataan Klopp) tentu saja termasuk City. Paham dengan sindiran tajam Klopp, Pep Guardiola pun menyatakan tidak ingin mengorbankan liga domestik, hanya untuk mengejar Liga Champions.     

Klopp bukan saja cuap cuap soal belanja besar klub lain, Klopp bahkan mulai sewot dengan jadwal Liga Primer Inggris yang dianggapnya terlalu cepat dimulai dari pada liga liga di negera lain. Klopp harus menghadapi City untuk laga Community Shield. 

City dengan Pep sebagai manajernya, merupakan klub di Liga Primer Inggris yang mampu mengalahkan Liverpoolnya Klopp. Walau pun Klopp berhasil membawa Liverpoool menjadi Juara Liga Champions, namun begitu menghadapi City dengan Pep sebagai manajernya, Klopp bimbang juga. Mungkin hal itu menyebabkan Klopp mulai sewot ?    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun