Tak pelak lagi keyakinan Klopp masa depan akan menjadi milik Liverpool bisa jadi terwujud. Â Setelah Liverpool berhasil menang melawan Porto di leg I perempat final Liga Champions, Klopp tentu semakin percaya diri. Bukan hanya karena Liverpool sudah dapat dianggap melangkahkan satu kakinya ke semifinal, namun juga karena City saingan terberat Liverpool untuk meraih Juara Liga Primer Inggris, terpeleset di leg I perempat final Liga Champions, ketika menjalani laga tandang ke Spurs Stadion, kandang Spurs. Kekalahan tipis, yang sangat merugikan mental skuad dan tentu saja fans City.Â
Beda Klopp beda Pep. Jika Klopp sebelum laga perempat final optimis, masa depan akan menjadi milik Liverpool, maka Pep bahkan memberi peringatan keras kepada skuad dan fans City, bahwa mimpi quadruple bisa hilang musnah dalam seminggu atau 3 hari.Â
Satu langkah Citysudah berada di final ajang Piala FA, untuk dapat menambah satu tropi lagi, setelah tropi Qarabao Cup. Namun kekalahan City dari Spurs di leg I perempat final Liga Champions dapat menjadi sinyal, kalau peringatan Pep, pada skuad dan fans City dapat menjadi kenyataan. Laga tandang City lawan Crystal Palace bisa menjadi indikasi, apakah mimpi City akan quadruple akan hilang dalam 3 hari atau 1 minggu.Â
Beberapa waktu lalu, City sempat dianggap gilang gemilang, setelah mampu kalahkan Liverpool. Sementara Liverpool dianggap mengalami tekanan kuat sehingga, dari unggul 7 poin atas City di puncak klasemen Liga Primer Inggris, menjadi saling geser dengan City di puncak klasemen dengan selih poin 2 atau 1 saja. Â Saat ini situasi menjadi terbalik, City yang mendapat tekanan serius. Jika City terpeleset lagi saat menjalani laga tandang ke Crystal Palace, maka dalam 3 hari, impian akan quadruple hilang tak berbekas.
Tentu saja Pep tidak ingin impian quadruple itu hilang dalam 3 hari. Begitu selesai laga City lawan Spurs dengan kekalahan tipis 1-0 di leg I perempat final Liga Champions, Pep segera instruksikan City untuk membalas di Etihad Stadium. City akan menjalani leg II menjamu Spurs di Etihad Stadium, kandang City. City harus bangkit setelah terpeleset di leg I.Â
Namun sebelum City menjamu Spurs, City harus menjalani laga tandang ke Crystal Palace di lanjutan Liga Primer Inggris. Pada laga tandang City ke Crystal Palace, City harus menang. Jika City terpeleset lagi pada laga tandang ke Crystal Palace, maka impian quadruple City boleh jadi hilang tertelan bumi.Â
Namun laga City ke kandang Crystal Palace, bisa saja dimenangkan City. Hal itu harus dilakukan untuk tetap membuka peluang City, merebut puncak klasemen Liga Primer Inggris. Namun bukan itu saja hadangan City di Liga Primer Inggris. City masih akan menghadapi hadangan berat di Liga Primer Inggris, menjamu Spurs minggu depan 2 kali. Satu laga City menjamu Spurs pada leg II perempat final Liga Champions, Â laga lain City menjamu Spurs dalam lanjutan laga laga akhir Liga Primer Inggris. City bahkan masih harus menghadapi MU pada laga Liga Primer Inggris lainnya.Â
Beda City beda Liverpool. Jika dalam 4 laga City masih harus menjalani laga dengan 2 tim kuat Liga Primer Inggris, maka Liverpool tinggal menjalani laga kandang lawan Chelsea. Tentu saja peluang Liverpool saat ini menjadi lebih besar dari City di akhir akhir laga Liga Primer Inggris.
Jadi dapat dimaklumi kalau Klopp berani berpendapat bahwa masa depan akan menjadi milik Liverpool.Â
Bagaimana pendapat Anda?
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H