Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perang Total Moeldoko Itu Respon Perang Frontal Djoko Santoso?

27 Februari 2019   13:25 Diperbarui: 27 Februari 2019   17:16 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: nasional.republika.co.id

Itu berarti, mutasi yang saya harapkan gagal.

~~

Situasi dan kondisi yang terkadang membuat munculnya perbedaan persepsi dari masing masing pihak, antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sepanjang dimaknai sebagai kompetisi bukan konfrontasi, masih dapat ditolerir. 

Persepsi harus siap untuk suatu tugas yang diberikan sementara tugas tersebut akan lebih optimal kalau dilaksanakan ahlinya. Namun karena kewenangan yang dimiliki, kemudian diberikan dengan cara membagi-bagi tugas kepada staf. Situasi dan kondisi yang dapat menimbulkan perbedaan persepsi terhadap suatu pelaksanaan tugas. 

Namun perbedaan itu perlu ditindaklanjuti dengan kompetensi dalam rangka kompetisi tidak harus lalu menjadi konfrontasi.  Langkah memberikan penjelasan kepada Big Bos dalam meeting persiapan pelaksanaan tugas merupakan salah satu bentuk 'Perang Frontal", langsung kepada Big Bos dalam suasana meeting terbatas. 

Padahal persiapan belum begitu matang, namun dengan mengandalkan kondisi yang ada, tujuan yang hendak dicapai, antisipasi peluang yang muncul serta upaya menghindari konfrontasi, dengan lebih memilih mengandalkan kompetensi untuk kompetisi.

sumber: suarakarya.id
sumber: suarakarya.id
Begitu juga tanggapan Djoko Santoso mengenai istilah "Perang" dalam kontestasi Pilpres. strategi "Perang Total" yang diinisiasi Moeldoko memunculkan polemik di masyarakat. Namun  Djoko Santoso  beranggapan karena model demokrasi liberal, serang menyerang dalam suasana kampanye merupakan hal wajar.

Namun apakah memang "Perang Total" Moeldoko dimaksudkan sebagai bentuk respon dari rencana "Perang Frontal" Djoko Santoso di Jateng, yang ditandai dengan pindahnya Kantor Pusat NpN Pado dari Jakarta ke Solo. Itu akan menjadi pertanyaan besar pada kurang dari 50 hari ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun