Kok masih ada sih laki-laki yang seperti ini. Jauh jauh kujalani dari Jogja ke Pekanbaru, untuk memastikan cintamu, tetapi kau begitu sopan. Kau selalu mendampingi. Kau selalu siaga. Tapi untuk siapa ? Untuk Ika ? Untuk Syala ? Bukan untukku, pikir Sophie.
Namun kau membuatku terlena, Setia.
Kebanyakan laki-laki akan seolah ingin segera menerkamku kalau kuberi kesempatan. Matanya begitu menyelidik melihat kecantikanku. Tangannya begitu tidak sabar ingin menggapaiku walau hanya sekedar kuajak makan bersama.
Ini berhari aku berada di rumahmu, kau baru mau bicara setelah tahu aku akan pulang ke Jogja, besuk. Duh Setia. Pada usiaku yang tidak muda lagi. Kau membuatku terlena, pikir Sophie.
Masih terngiang ditelingaku
Bisik cintamu
Betapa lembut dan mesranya
Aku terlena
Tiada terasa air mataku
Basahi pipi
Aku terharu dan terbuai