Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Martinez Pun Emoh di Madrid

3 November 2018   06:33 Diperbarui: 3 November 2018   07:32 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madrid boleh jadi menjadi impian bagi pemain pemain hebat. Madrid boleh jadi menjadi target pemain pemain handal. Madrid boleh jadi menjadi tujuan pemain pemain berbakat dengan daya tarik tranfer besar. 

Madrid menjadi tempat berkumpulnya para mega bintang sepakbola dari berbagai klub dan negara. Modric dari Kroasia, Benzema dari Perancis, Bale dari Wales, Casemiro dari Brasil, dulu Ronaldo dari Portugal. Ronaldo dan Bale bahkan tercatat sebagai pemain dengan tranfer termahal pada saat dibawa ke Madrid. Ronaldo diambil dari MU dan Bale pindah dari dari Spurs. 

Tidak sedikit manajer yang juga tertarik untuk berkarier di Madrid. Tidak kurang dari Pellegrini, Mou, Don Carlo, Jupp Heynkes, Benitez, Zidane dan Lopetegui yang ingin menjadi manajer Madrid. Namun setelah Zidane mundur  dari manajer Madrid, dan apalagi setelah Lopetegui dipecat Madrid, beberapa manajer hebat menolak menangani Madrid. 

Situasi yang ditinggalkan Zidane sungguh suatu problem besar yang sulit ditangani. Banyak manager sebelum Zidane masuk , gagal bersinar saat menangani Madrid. Pellegrini, Mou boleh menjadi gambaran bahwa menangani para pemain mega bintang itu tidak mudah. 

Don Carlo sebagai manajer Impian Juara, boleh sukses sekali membawa Madrid menjadi Juara Liga Champions bahkan dengan kebanggaan luar biasa, karena Don Carlo berhasil meraih La Decima. Namun tidak lama kemudian Don Carlo pun dipecat Madrid. Benitez yang juga hebat saat menangani Liverpool, juga dipecat Madrid. 

Hanya Zidane yang mengundurkan diri setelah meraih prestasi luar biasa yang mungkin sulit ditandingi karena berhasil membawa Madrid Juara Liga Champions 3 (tiga) kali berturut-turut. 

Lopetegui yang sempat dianggap manajer hebat pun dipecat Madrid. Padahal Lopetegui tadinya diharapkan dapat membawa Timnas Spanyol kembali meraih Juara Piala Dunia 2018 di Rusia, tetapi memilih menjadi manajer Madrid dan karena pilihan Lopetegui menjadi manajer Madrid itu, Lopetegui dipecat dari posisinya sebagai manajer Timnas Spanyol. Dampak buruk pun melanda Timnas Spanyol di ajang Piala Dunia 2018 Rusia. Timnas Spanyol tidak dapat berbuat banyak di ajang sepakbola paling bergengsi di dunia itu.

Barangkali itulah yang membuat Martinez menolak tawaran Madrid. Martinez masih punya program emas dengan menangani generasi emas sepakbola Belgia. Sekalipun Belgia tidak berhasil menjadi Juara Piaka Dunia 2018 di Rusia, tetapi penampilan generasi sepakbola emas Belgia luar biasa. Hazard dan Kevin De Bruyne dan kawan kawan diharapkan dapat mengulang sukses di Piala Eropa 2020. 

Selain Martinez, Pochettino juga menikah pendekatan Madrid. Pochettino mungkin tahu persis kondisi persaingan di La Liga. Impian Pochettino di Spurs mungkin juga belum terpenuhi. Pochettino bahkan mungkin ingin suatu saat menjadi manajer timnas Inggris atau Argentina. 

Kalau banyak manajer hebat menolak menangani Madrid, lalu siapa manajer yang sekelas Zidane yang dapat menangani Madrid ? Jawabannya tidak ada. Jika hasil pemilihan FFT digunakan sebagai indikator, maka manajer yang lebih tinggi dari Zidane adalah Pep Guardiola. Mana mungkin Pep Guardiola mau menangani Madrid. Pep Guardiola besar di Barca. Barca dan Madrid ibarat minyak dengan air, mana bisa bertemu.

Mungkin ini saat mendung di Madrid. Tentu hal itu juga terbaca oleh manajer manajer hebat, termasuk Matunez. Martinez pun emoh di Madrid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun