"Nah sini sini. Tadi katanya mau ambilkan telur asin kok lama betul. Lihat malu kan dengan Pangeran Dipo tamu kita." kata Pangeran Sepuh Armanda.Â
"Nah, ini Muthi juga sudah pula bergabung dengan kita. Ini Muthi yang sering pergi ke Turki, adinda Pangeran Dipo. Muthi suka meningkatkan ukhuwah di antara sesama. Muthi bermaksud meningkatkan kesejahteraan warga dengan menanam pohon sengon, selain untuk usaha penghijauan juga untuk upaya peningkatan kesejahteraan warga. Muthi mencoba untuk mendorong the power of ukhuwah." tambah Pangeran sepuh Armanda.
"Bagus itu Muthi." balas Pangeran Dipo.
"Tanpa usaha dan bantuan orang lain, teman, saudara terkadang kita ini bukan siapa-siapa.
Banyak orang tidak menyadari bahwa kesuksesan yang telah dicapainya, bisa jadi karena bantuan orang lain, yang ikut mempromosikan dirinya. Ada kekuatan dari teman-teman yang mengulrukan tangan, bahkan mungkin dengan suka rela, karena melihat kita dapat dipercaya. Itulah the power of ukhuwah. "Trust" bisa muncul dari kompetensi diri, namun juga karena adanya the power of ukhuwah, kekuatan kepercayaan dari teman, saudara, masyarakat banyak terhadap usaha dan kinerja kita." lanjut Pangeran Dipo.
"Tapi apakah Paaman Pangeran Dipo akan tetap sabar dan 'nrimo ing pandum' atas gerakan #LanjutkanBangunKA yang akan melintas halaman rumah paman Pangeran Dipo ?" tiba-tiba putri Pembayun kembali menyela.
"Kalau paman Pangeran Dipo akan bergerak, kami akan dengan suka rela membantu. Jangan remehkan kekuatan kami, the poer of emak emak ...eh the power of ukhuwah maksudnya." seru putri Pembayun.
"Pembayun, kamu. Mana telur asin dari Ki Koh Agil itu ?" seru Pangeran Sepuh Armanda.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H