Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Power of Ukhuwah

20 September 2018   15:41 Diperbarui: 23 September 2018   09:43 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah sini sini. Tadi katanya mau ambilkan telur asin kok lama betul. Lihat malu kan dengan Pangeran Dipo tamu kita." kata Pangeran Sepuh Armanda. 

"Nah, ini Muthi juga sudah pula bergabung dengan kita. Ini Muthi yang sering pergi ke Turki, adinda Pangeran Dipo. Muthi suka meningkatkan ukhuwah di antara sesama. Muthi bermaksud meningkatkan kesejahteraan warga dengan menanam pohon sengon, selain untuk usaha penghijauan juga untuk upaya peningkatan kesejahteraan warga. Muthi mencoba untuk mendorong the power of ukhuwah." tambah Pangeran sepuh Armanda.

"Bagus itu Muthi." balas Pangeran Dipo.

"Tanpa usaha dan bantuan orang lain, teman, saudara terkadang kita ini bukan siapa-siapa.

Banyak orang tidak menyadari bahwa kesuksesan yang telah dicapainya, bisa jadi karena bantuan orang lain, yang ikut mempromosikan dirinya. Ada kekuatan dari teman-teman yang mengulrukan tangan, bahkan mungkin dengan suka rela, karena melihat kita dapat dipercaya. Itulah the power of ukhuwah. "Trust" bisa muncul dari kompetensi diri, namun juga karena adanya the power of ukhuwah, kekuatan kepercayaan dari teman, saudara, masyarakat banyak terhadap usaha dan kinerja kita." lanjut Pangeran Dipo.

"Tapi apakah Paaman Pangeran Dipo akan tetap sabar dan 'nrimo ing pandum' atas gerakan #LanjutkanBangunKA yang akan melintas halaman rumah paman Pangeran Dipo ?" tiba-tiba putri Pembayun kembali menyela.

"Kalau paman Pangeran Dipo akan bergerak, kami akan dengan suka rela membantu. Jangan remehkan kekuatan kami, the poer of emak emak ...eh the power of ukhuwah maksudnya." seru putri Pembayun.

"Pembayun, kamu. Mana telur asin dari Ki Koh Agil itu ?" seru Pangeran Sepuh Armanda.

lanjut ke

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun