Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Impian Bersin Berkah

15 September 2018   05:52 Diperbarui: 16 September 2018   06:03 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Betul, Pak Edy. Bukan begitu Mami Dinda ?" jawab Rati sambil memegang erat Mami Dinda. Tidak lupa ratih pun melempar senyum kecil kepada Mami Dinda.  Melihat hal itu Pak Edy menjadi tersipu malu. Pak Edy merasa bahwa Ratih sudah mulai memperhatikan ada sesuatu yang terjadi antara Pak Edy dan Mami Dinda ibu kandung Ratih. Sementara di bagian belakang Mobilio, terlihat Cecep dan Derna lagi asik mengantuk.

Untuk sekilas pandangan mata Pak Edy melirik Mami Dinda, sekedar ingin tahu, bagaimana respon Mami Dinda dengan rencananya mengikuti mobil Alphard Tiga Dara itu. Sejak ada respon Mami Dinda pada saat Pak Edy bersin. Pak Edy merasa yakin, jika Mami Dinda sudah mulai ada perhatian kepada dirinya. Apakah itu akan menjadi awal hubungan di antara mereka berdua. Bersin berkah. Insya Allah. Aamiin.

Alhamdulillah bersin berkah. Bersin yang membawa berkah, sehingga Pak edy kemudian tahu bahwa ternyata Mami Dinda juga mempunyai perhatian kepada Pak Edy. Padahal selama dalam perjalanan, bahkan sejak bertemu, Pak Edy belum pernah berbincang dengan Mami Dinda. Pak Edy merasa tidak mempunyai keberanian untuk memulai pembicaraan. Pak Edy bahkan sudah merasa bahagia dapat melakukan perjalanan dalam satu mobil dengan Mami Dinda. 

Namun setelah kejadian bersin berkah itu, Pak Edy mulai memberanikan diri mencuri pandang untuk sekedar ingin melihat wajah Mami Dinda. Betul betul bersin membawa berkah, mungkin itu sebagai tanda jalan yang harus ditempuh untuk dapat lebih melakukan komunikasi dengan Mami dinda. Padahal waktu Pak Edy bersin selain karena Pak Edy masuk angin, juga karena terkejut mendengar pembicaraan Tiga Dara yang katanya mempunyai hubungan dengan mBak Wahyu. Bahkan mereka hendak bertemu dengan romobongan mBak Wahyu di pantai Indrayanti. Tentu dengan mengikuti arah mobil Alphard si Tiga Dara itu, akan lebih mudah menemukan rombongan mBak Wahyu. Namun betapa terkejutnya Pak Edy ketika Mami Dinda sambil tersenyum tipis berkata:

"Ratih memang Wahyu sudah sampai di mana ? Kan dia bisa dikontak. Wahyu saja yang dibicarakan!"

Kontan saja hati Pak Edy menjadi kecut, mendengar respon Mami Dinda tersebut. Tiba-tiba Mahesa punya ide:

"Coba buka goggle map. Selain petunjuk arah, kan kita bisa tahu posisi kita masih jauh tidak dengan pantai Indrayanti."

"Itu bagus." kata Mami Dinda ketus.    

lanjut ke     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun