Blessing in Disguies di Gudeg Yu Jum Jogja
Ratih Joachim Kun bersama rombongan berhenti di Gudeg Yu Jum. Ratih tahu kalau Cecep dan Derna suka makan gudeg. Namun karena mereka akan melanjutkan perjalanan ke pantai Indrayanti, untuk berjumpa dengan Tante Wahyu, maka Ratih berpesan kepada Mahesa, ambil saja gudeg sambel goreng krecek telur pindang 6 (enam) bungkus. Nanti makannya di jalan saja.Â
"Bagaimana Mami Dinda, apakah Mami Dinda setuju ?" tanya Ratih.
Mami Dinda hanya mengangguk pelan. Namun Mami Dinda tetap ikut turun dan duduk bersama Ratih, Cecep, dan Derna serta Pak Edy. Â Tamu yang makan di Gudeg Yu Jum sangat banyak. jadi mereka sengaja duduk sambil menunggu pesanan nasi gudeg sambel goreng krecek telur pindang itu.
Pada saat mereka sedang santai menikmati suasana warung Gudeg Yu Jum yang ramai dengan pengunjung, tiba-tiba mereka melihat ada rombongan Tiga Dara yang baru turun dari mobil dan masuk ke warung, sambil ribut-ribut.
"Yani kamu tidak boleh terus menerus begitu. Lupakan masa lalumu dengan Joni. Segera putuskan, terima saja tawaran pemuda itu kepadamu. Kalau tidak, ada bahayanya, apalagi kalau pemuda itu sempat ketemu Sa Ri. Bisa berabe.
Yani tahu sendiri kan kerjaan Sa Ri. Rayuan mautnya dapat membuat orang mati berdiri." seru salah satu dari Tiga Dara yang hidungnya mancung.
"Eh. Jebbing, enak saja kamu. Begini, begini aku dapat mencintai secara sederhana tahu!
Kalau tidak jangan sebut namaku Sa Ri." seru salah seorang dari Tiga Dara yang menyebut namanya Sa Ri.Â
"Ah, siapa pun juga tahu Sa Ri. Kalau kamu bikin status, bisa bikin panas suami orang. Apalagi kalau pemuda yang tidak berpengalaman yang mengejar Yani itu ketemu kamu, Sa Ri. Bisa patah hati nanti Yani di pantai Indrayanti."seru dara hidung mancung yang dipanggil Jebbing. Â