Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Angka Paling Besar Antara 1,7 Atau 30

27 Agustus 2018   20:43 Diperbarui: 27 Agustus 2018   21:02 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Suatu hari di dalam kelas matematika seorang guru bertanya beda antara data dan angka. Sampai waktu tertentu belum juga ada siswa yang menjawab.

Maksud dari guru tersebut ingin menunjukkan bahwa antara data dengan angka itu beda. Namun karena sudah ditunggu, tidak ada siswa yang menjawab, akhirnya pak guru menulis deretan angka 1,2,3 di papan tulis.

Setelah itu pak guru kembali duduk di kursi di belakang meja guru. Kemudian pak guru menunjuk salah seorang siswi yang duduk di meja paling depan, sambil bertanya:

"Sinta, menurut Sinta dari deretan angka yang tertulis di papan tulis, yang mana angka yang paling besar ?"

Sinta dengan cepat menjawab: 

"Angka 3, pak."

"Kamu yakin dengan jawabanmu, Sinta ?" tegas pak guru. 

"Yakin, pak." seru Sinta. 

Untuk mengetahui apakah jawaban Sinta dimengerti siswa lainnya, pak guru bertanya kepada Kinclong yang suka memakai syal merah jambu:

"Kinclong, apakah menurutmu jawaban Sinta, betul ?"

"Betul, pak." jawab Kinclong sambil membetulkan syalnya. 

"Tadi malam udara dingin ya, Kinclong ?" tanya pak guru.

"Betul, pak." jawab Kinclong sambil membetulkan syal merah jambunya lagi.

"Apakah kalau kamu mandi, juga memakai syal Kinclong ?" tanya pak guru.

"Betul, pak." jawab Kinclong sambil membetulkan syalnya kembali.

Kontan seluruh kelas ketawa mendengar jawaban Kinclong yang selalu bilang, betul pak itu. Kinclong mana mau serius belajar. 

"Soleh, coba kamu ke depan." seru pak guru, yang membuat kelas kembali tenang. Para siswa harap-harap cemas, kalau dapat giliran seperti Soleh. Soleh tak dapat berkutik, setelah menutup mulutnya sehabis ketawa lebar, Solhe pun maju ke depan perlahan. 

"Coba kamu tulis angka 1, 5 dan 9." Kata pak guru. 

Soleh pun menuliskan angka angka yang disebutkan pak guru di papan tulis. 

"Menurut Soleh, mana angka yang paling besar ?" tanya pak guru. 

"Sembilan, pak." tegas Soleh.

"Betul," kata pak guru.

"Itulah jumlah siswa yang mendapat nilai matematika di atas enam, pada tiga kali ulangan terakhir." tegas pak guru.

"Joni coba kamu ke depan, untuk menggantikan Soleh." seru pak guru.

Joni pun maju ke depan perlahan. 

"Joni, kamu boleh menulis 3 angka yang berbeda di papan tulis." seru pak guru. 

"Alhamdulillah." seru Joni seraya bersyukur. Joni kemudian menulis angka 7, 8, 9 di papan tulis. 

"Bagus, Joni, silahkan kanu kembali ke tempat semula.

Rani, menurut kamu mana angka yang besar yang telah ditulis Joni ?" tanya pak guru.

"Sembilan, pak." tegas Rani.

"Baik. Itu adalah jumlah siswa yang membolos pelajaran matematika pada 3 pertemuan terakhir." seru pak guru. 

"Baik kalian perhatian angka angka tadi. Angka angka tersebut akan mempunyai makna jika dihubungkan dengan kejadian tertentu. Angka yang kecil belum tentu lebih buruk dari pada angka yang besar. Angka 7 walaupun lebih kecil dari angka 9, namun justru paling sedikit karena merupakan jumlah siswa yang membolos pelajaran matematika pada 3 pertemuan terakhir.

Besar kecilnya angka sangat tergantung dengan dihubungkan dengan hal hal, peristiwa, atau kejadian tertentu. Angka paling kecil jika dihubungkan jumlah murid yang membolos, maka akan lebih bagus dari pada angka yang besar. 

Kalian mengerti yang bapak maksudkan ?" tanya pak guru.

"Mengerti pak." serempak para siswa menjawab.

"Baik. Sekarang perhatikan deretan angka yang bapak tulis berikut ini." seru pak guru, sambil menuliskan deretan angka 1,6,5.

"Joni, menurut kamu angka berapa dari deretan angka 1,6,5 itu yang paling besar ?" tanya pak guru.

"Angka 1, pak." jawab Joni.

Kontan kelas pun riuh rendah, mendengar jawaban Joni.

"Alasannya ?" tanya pak guru.

"Angka 1 menunjukkan Allah itu Tuhan Yang Maha Esa, pak. Ada pun angka 6 adalah rukun Iman dan angka 5 adalah rukun Islam, pak " jawab Joni tenang.

"Subhannallah. Luar biasa kamu Joni." tegas pak guru. 

"Baik. Coba perhatikan angka angka yang bapak tulis di papan." Kata pak guru, kemudian menuju papan tulis lagi dan menuliskan angka 1,7,30. 

"Pundit, coba menurut kamu, angka mana yang paling besar ?" tanya pak guru.

"Satu, pak." jawab Pundit.

"Alasannya ?" tambah pak guru.

"Tanggal 1 kantong Pundit paling tebal dibandingkan dengan tanggal 7, apalagi tanggal 30." tegas Pundit. 

"Salah,pak." tiba tiba Kinclong berteriak sambil melepas syal merah jambunya.

Kelas pun tiba-tiba hening, melihat Kinclong tidak bersikap seperti biasa.

"Baik, menurutmu, mana angka yang besar Kinclong ?" tanya pak guru.

"Tiga puluh, pak!" tegas Kinclong.

"Baik, alasannya apa ?" tambah pak guru.

"Ada penurunan elektabilitas 3 bulan ke depan, pak." geram Kinclong, sambil memukul tinjunya ke dinding kelas. 

Kontan kelas pun menjadi riuh rendah karena Kinclong tiba-tiba serius. 

"Ais, menurut kamu, mana angka di papan yang paling besar ?" sengaja pak guru bertanya pada siswa yang paling cantik di kelas, supaya siswa yang lain, kembali memperhatikan pelajaran.

"Angka 7, pak." jawab Ais serius.

Kontan kelas pun heboh mendengar jawaban Ais. Kinclong seakan tidak ingin kalah cepat dengan pak guru, cepat-cepat bertanya kepada Ais:

"Ais, apa alasannya ?" tanya Kinclong, sambil memasang kembali syal merah jambunya.

"Satu T kalau untuk  biaya pertemuan tingkat dunia masih kecil. Tiga puluh T kalau untuk even tingkat Asia juga masih bisa diusahakan." seru Ais perlahan. 

"Kalau 7 T ?" ganti Pundit yang penasaran.

"Sangat besar untuk menutup kerusakan akibat gempa, jadi harus gotong royong!" tegas Ais.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun