Euforia kemenangan MU menjebak Liverpool di Old Tranford dengan permainan tanpa bola, tiba tiba kandas. Bagaimana tidak Mou si ahli taktik dan strategi bola pragmatis itu hanya bisa terlihat getir, menyaksikan MU harus mengakui keunggulan Sevilla, bahkan di kandang sendiri. Sevilla tanpa basa basi menundukkan MU 1-2 pada laga ke dua babak 16 besar Liga Champions, setelah pada laga pertama bermain seri 0-0. Sevilla lolos ke babak perempat final Liga Champions, bahkan untuk yang pertama kali.
Sering salah tebak dengan langkah Mou, namun dari 2 laga penting yang baru saja dijalani Mou, maka salah tebak laga MU lawan Sevilla sungguh di luar dugaan. Kesabaran MU ketika melawan Liverpool seakan dibalas kontan oleh kesadaran Sevilla ketika melawan MU. Kalau sewaktu MU menang melawan Liverpool 2-1, taktik dan strategi tanpa bola Mou berhasil, maka pada saat berhadapan dengan Sevilla, MU tersingkir.
Minggu ini memang Mou harus putar otak lebih keras. MU harus menjalani tiga laga penting. Laga lawan Liverpool untuk tetap bertahan di klasemen ke dua Liga Primer, laga lawan Sevilla untuk bisa lolos ke babak perempat final Liga Champions. Terakhir harus menjalani laga di Piala FA.
Pada saat berhadapan dengan Liverpool, saya kira MU akan bermain taktis, menghemat tenaga untuk menghadapi Sevilla di Liga Champions. Mengingat di Liga Primer sebetulnya klasemen 2,3 atau 4 sudah menjadi peserta Liga Champions format baru musim depan. Sementara menang dengan Sevilla merupakan langkah strategis, karena akan ada kesempatan memperoleh gelar Liga Champions. Namun saya salah tebak. Bagi MU, menang melawan Liverpool merupakan gengsi. Dus, MU lebih serius menghadapi Liverpool dari pada pada saat melawan Sevilla.
Padahal begitu menang melawan Liverpool dengan taktik dan strategi tanpa bola, MOu sudah beranggapan laga lawan Sevilla merupakan laga hidup mati, bandingkan dengan permintaan Mou kepada fans untuk mendukung MU sebelum laga lawan Liverpool. Mou bahkan susah berandai-andai akan peluang MU menjuarai Liga Champions, jika lolos ke babak perempat final. Salah tebak saya yang ke dua, adalah bagaimana mungkin para pemain MU lupa mencetak gol di laga melawan Sevilla. MU bukan hanya tersingkir di Liga Champions, tapi laju MU terhenti di kandang sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H