Guardiola Kalah Dengan Tabah
Liverpool ngamuk. Tanpa basa basi Liverpool bermain menekan. Pada babak pertama City sepertinya sulit mengembangkan permainan. Gol pertama Liverpool dicetak oleh Chamberlain yang digadang-gadang sebagai penerus Coutinho. Para pemain Liverpool memenuhi lapangan, baik ketika diserang maupun di daerah lawan. Gegen pressing Klopp bekerja efektif menekan City. City betul betul masuk ke kandang harimau di Anfield.Â
Sekali pun tertekan City masih mampu menyamakan kedudukan di babak pertama. Leroy Sane, seolah menegaskan bahwa City selalu punya kesempatan untuk berkembang. Harapan City untuk membalikkan keadaan pun tumbuh.
Namun di babak ke dua, harimau harimau Liverpool semakin ganas. Dalam waktu ya g sangat pendek, gol-gol Firmino, Sadio Mane dan Mohamed Salah menghujam di gawang City.Â
Hal tersebut menjadikan pemain pemain Liverpool semakin mendominasi permainan. Anak anak asuh Klopp terus berusaha menekan City, baik ketika bola di lapangan City, apalagi dalam usaha melakukan serangan balik. Permainan City betul betul tidak berkembang setelah kedudukan 4-1. City tertinggal 3 gol dari Liverpool.Â
Dalam situasi seperti itu, memang ajaib kalau City dapat membalikkan keadaan. Baik untuk berusaha menyamakan kedudukan sehingga memperoleh hasil seri, apalagi  untuk memenangkan laga. City harus mengakui bahwa Liverpool telah bermain sangat bagus. Kombinasi Mou, Simeone dan Conte diramu Klopp untuk menundukkan taktik dan strategi City.Â
Pep mungkin salah menduga dengan taktik dan strategi yang dilakukan Klopp. Laga yang seru dan tegang memang mewarnai pertandingan Liverpool vs City. Dugaan Pep, Klopp akan bermain terbuka, dengan lini belakang Liverpool yang sering kebobolan, sehingga Pep yakin akan dapat menang sekali ini di Anfield, salah besar.Â
Klopp memang bermain terbuka, agresif dalam menyerang baik tanpa bola apalagi pada saat mendapatkan bola. Tetapi Klopp juga dinamis dalam bertahan, sehingga pemain pemain depan City sulit menembus pertahanan Liverpool. Liverpool bermain sangat impresif. Di mana ada bola, di situ ada pemain Liverpool. Warna merah dari kaos para pemain Liverpool memenuhi lapangan di mana bola bergulir. Para pemain City tampak begitu sulit mengembangkan permainan.Â
City harus mengakui bahwa Liverpool sangat powerful di Anfield. Namun walaupun kalah dari Liverpool, City tetap tabah. Score 4-3 belum mampu menebus kekalahan Liverpool sewaktu Liverpool kalah 5-0  di Etihad Stadium. Baik Pep maupun Leroy Sane mengungkapkan  kegetiran atas kekalahan pertama City di Liga Primier Inggris.Â
Menurut Sane laga itu bagus untuk para fans, tetapi buruk untuk City. Pep tidak seperti manajer lainnya jika mengalami kekalahan. Pep memeluk Klopp di akhir laga. Pep memberikan gambaran situasi buruk yang menimpa City setelah ketinggalan 1-4 dari Liverpool. Siapa pun akan mengalamai kondisi sulit, jika mengalami hal yang sama.Â
PPep Guardiola menerima kekalahan dengan tabah.