Tanpa basa basi Pep terus melaju menangani City.Â
Memang terlalu dini untuk mengatakan bahwa Pep akan sukses menangani City di BPL. Pep selalu berhasil menangani tim tim besar. Barca dan Bayern sudah dapat dijadikan indikator bahwa Pep memang pelatih handal yang bertangan dingin.Â
Disadari bahwa Pep gagal membawa Bayern menjuarai Piala Champions. Namun bukan berarti Pep bukan pelatih handal. Memang jika dibandingkan dengan Mou, dalam memenangkan Liga Champions hanya berbeda klub. Namun baik Pep maupun Mou telah berhasil memenangi 2 kali Juara Liga Champions. Pep dua kali membawa Barca juara Liga Champions. Ada pun Mou sekali bersama Porto dan sekali bersama Inter. Pep bahkan sudah memenangi Piala Super baik bersama Barca maupun bersama Bayern. Mou selalu pindah ke klub yang lebih kaya jika sudah memenangi liga Champions. Sesuai dengan prinsip permainan yang dikembangkan Mou, pragmatis.Â
Pep bahkan pernah memenangi Piala Super dengan mengalahkan Mou. Pada saat Pep di awal musim menangani Bayern. Sementara begitu tahu Pep menangani Bayern, Mou mencari keberuntungan lagi dengan menangani Chelsea. Kebetulan Chelsea menjadi juara Eropa dan Bayern menjadi Juara Liga Champions, maka bertemulah Pep dengan Mou.
Laga itu sungguh menegangkan dan akhirnya dimenangkan oleh Pep dalam suatu pertandingan perpanjangan waktu yang juga sangat dramatis. Mou yang sudah unggul duluan, tiba tiba harus ditahan seri oleh anak anak asuh Pep. Dalam perpanjangan waktu, anak anak asuh Pep membunuh harapan Mou untuk memenangkan persaingannya dengan Pep.
Pada awal musim lalu, Mou nampak tampil kedodoran setelah musim sebelumnya mampu membawa Chelsea juara BPL. Akhirnya Mou dilepas Chelsea dengan dana sangat besar, karena Chelsea harus memutus kontrak dengan Mou. Mou tidak menyembunyikan keinginannya untuk dapat melatih MU.
Sebetulnya Opa Fergie lebih sreg dengan Pep dari pada Mou, jika menyangkut siapa sebaiknya yang melatih MU. Gaya Mou pada prinsipnya tidak beda jauh dengan Van Gaal. Ke dua pelatih tersebut suka dengan strategi pragmatisme. MU merupakan tim yang garang. Pragmatisme bukan habitat MU. Jadi menurut Opa Fergie, Mou tidak akan cocok dengan MU.Â
Pep bahkan sempat membuat teka teki, menyampaikan akan  ke BPL tetapi tidak dengan segera memutuskan akan menangani klub besar mana. Bahkan Pep sempat melontarkan, kalau bisa saja Pep menangani Arsenal. Kontan pernyataan Pep tadi membuat Prof Wenger gundah. Lalu berang sambil memuntahkan kemarahannya dengan pelatih yang mau masuk ke BPL, jangan bikin pernyataan yang membuat pelatih yang sudah menangani tim BPL goyah.
Hal itu dapat mempengaruhi kinerja tim yang pada gilirannya kompetisi di BPL. Pep harus minta maaf karena hal tersebut, tetapi tidak juga langsung menyatakan tim mana yang akan dilatihnya. Mungkin juga Pep tidak ingin mengganggu konsentrasi manajer Tim yang sedang menangani. Namun mungkin juga Pep masih membuka pintu bagi MU.
Namun semua spekulasi itu pun berakhir dan Pep memilih Manchester Biru, bukan MU.
Kita semua juga tahu akhirnya MU memilih Mou.
Bukan itu saja. Dengan gegap gempita Mou membawa Ibra pemain hebat yang sangat tidak suka dengan Pep. Mou juga mendatangkan Pogba. Bahkan dengan transfer yang menghebohkan. Kalau diamati dengan jeli. Mou ingin mempunyai daya dobrak yang tinggi dengan Ibra tetapi ingin mempunyai pertahanan yang kuat dengan Pogba. Walaupun Pogba bermain cemerlang baik di liga champions mampu  di liga Eropa. Namun di kedua laga itu Pogba tidah berhasil membawa kemenangan bagi timnya.Â
Namun gemuruh gelora kemenangan sudah mewabah di MU dengan manajer Mou. Ibra berhasil membawa kecemerlangan MU. Ibra selalu membuat gol di pertandingan awalnya di mana pun Ibra berlabuh. Begitu juga ketika membela MU. Mou pun puas dengan kinerja Ibra.
MU sepertinya akan mengamuk begitu dilatih Mou. Namun hal itu ternyata tidak berlangsung lama. Tangan dingin Pep lebih bertuah. Walaupun BPL masih akan lama berlangsung dan banyak kemungkinan yang akan terjadi. Namun senyum tipis Pep berkembang karena City sampai saat ini mampu memimpin klasemen sementara BPL. Dan Mou masih melongo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H