Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Mimpi Aneh Raja Armanda

8 Juli 2016   05:08 Diperbarui: 8 Juli 2016   08:41 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bunda Fitri, apakah tadi ada tamu ?"

"Betul Baginda. Tadi ada tamu dari jauh. Namun karena Baginda sedang istirahat, tamu tersebut tidak mau masuk ke padepokan. Sebetulnya tamu tadi ingin menanyakan kepada Paduka, bagaimana caranya dapat bertemu Datuk Gunung SUndoro SUmbing, namun karena Paduka sedang istirahat, tamu tersebut mencoba mencari sendiri tempat bertapa Datuk Gunung SUSU itu."

"Bunda Fitri, Bisakah Bunda Fitri mendekat."

"Ya. Baginda."

"Bisa lebih dekat lagi."

"Baginda, hamba sudah sangat dekat."

"Tolong cubit lenganku."

Raja Armanda termenung. Dirinya merasa tidak bermimpi, karena cubitan Bunda Fitri sekalipun tidak begitu keras, tapi masih terasa di lengannya. Namun siapa tamu tak diundang yang datang dalam mimpinya. Mengapa kejadiannya hampir mirip. 

Raja Armanda mencoba kembali mengingat mimpinya. Dilihatnya ada sesosok lelaki plontos dengan muka luruh mengajkanya bersalam. Kemudian lelaki itu mengajaknya pergi dari padepokan. Raja Armanda seperti tidak sadar, kalau kemudian mereka sudah sampai di suatu ketingginan di Gunung SUSU, jauh dari padepokannya yang terdapat di lereng gunung SUSU.

Tiba-tiba lelaki plontos tersebut berjumpa dengan seorang tua berjenggot. Raja Armanda melihat lelaki plontos itu bersimpuh, sayup sayup Raja Armanda mendengar suara lirih:

"Ya, sudah. Nanti kau pergilah ke Pulau Karimun Jay. Berapa no hpmu ?"

Setelah itu, tiba-tiba lelaki plontos itu pun menghilang. meninggalkan Raja Armanda sendirian kedinginan di puncak gunung SUSU.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun