Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Keajaiban Al Qur'an

21 Juni 2016   19:49 Diperbarui: 21 Juni 2016   20:54 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Penghafal Al Qur'an di diambil dari salah satu stasiun tv "][/caption]Keajaiban Al Qur’an

mBak Ay Ming duduk di bagian depan rumahnya. Tidak ada terpancar kesedihan pada wajah mBak Ay Ming. Padahal di rumah itu, di salah satu sudut jalan di Kota Kediri, mBak Ay Ming hanya tinggal berdua dengan anak laki-lakinya semata wayang. mBak Ay Ming sangat berbahagia dengan anak lelakinya itu. Tadinya mBak Ay Ming sempat khawatir kalau nanti Bejo, begitu dipanggil anak-anak laki laki mBak Ay Ming itu oleh teman-temannya, menjadi bahan olok-olok teman-temannya. mBak Ay Ming sendiri terkadang tidak mampu menjawab kalau Bejo tiba-tiba tanpa disadarinya bertanya:

“Kapan ayah pulang, Bunda Ming?”

Namun entah mengapa Bejo seperti sadar sendiri, kalau mBak Ay Ming hanya mengelus-elus kepala Bejo yang plontos. Akhirnya Bejo menyibukkan dirinya dengan membaca Al Qur’an. mBak  Ay Ming sendiri bingung melihat ketekunan Bejo. Bejo yang oleh mBak Ay Ming sebetulnya diberi nama Bejo Cinekel, sebetulnya digunakan oleh mBak Ay Ming sebagai pengingat kepada suaminya. Ya. Suaminya yang sangat dikagumi oleh mBak Ay Ming, namun ternyata lebih memilih ketenaran dan ingin berkarier di ibukota Kerajaan Matraman Raya, tidak mau tinggal bersama mBak Ay Ming di Kediri.

Padahal saat mereka memadu kasih, karena mBak Ay Ming sangat kagum dengan kepandainan suaminya dalam hal akting, seni bela diri, membuat mBak Ay Ming rela untuk menjadi istri secara siri. Mbak Ay Ming sadar, bahwa suaminya menjadi idola bukan saja anak-anak, remaja, tetapi juga orang  dewasa maupun orang tua di Tanah Perdikan Malembang di tepian Kali Gajah Wong. Suaminya itu begitu tenar, sampai ke luar kampung, termasuk Kota Kediri, tempat mBak Ay Ming tinggal.

mBak Ay Ming pun memberanikan diri untuk berlatih akting dan bela diri pada tokoh itu, sampai akhirnya mereka saling jatuh cinta. Tidak banyak alasan tokoh itu ketika ditanya mBak Ay Ming, mengapa dia memilih mBak Ay Ming menjadi istrinya. Ada perlambang besar dari dirimu atau kota Kediri tempat asalmu. Itu saja. mBak Ay Ming sungguh tidak mengerti apa yang diucapkan tokoh itu. Namun ketika kemudian mereka memutuskan untuk berdomisili di tempat yang berbeda, mBak Ay Ming hanya dapat berdoa. Mudah-mudahan pada suatu saat nanti suaminya akan kembali kepada mBak Ay Ming. mBak Ay Ming percaya penuh kepada suaminya. mBak Ay Ming mencoba  berdoa siang malam. memohon kepada Allah SWT, agar suaminya kelak diberi petunjuk. Agar suaminya kelak kembali ingat kepada mbak Ay Ming dan kepada janin yang berada di kandungannya. Janin itu kini telah lahir sebagai seorang anak laki-laki. Untuk mengingat nama suaminya itu, anak lelakinya, diberi nama Bejo Cinekel. Bejo Cinekel adalah anak Slamet Raharjo Jati. Pemuda putera pertama dari Ki Ageng Batman petinggi Tanah Perdikan Malembang di tepian Kali Gajah Wong. Slamet Raharjo Jati sebetulnya mempunyai Teman yang sangat baik, namanya Adhieyasa Adhieyasa, Setrum 35000 megawatt. Adhieyasa Adhieyasa sebetulnya bukan hanya Teman tetapi juga saudara sepersusuan dari suaminya, Slamet Raharjo Jati, dari sesama ibu sepersusuan mBak 00 weibe.

Berbeda dengan suaminya, Adhieyasa lebih sering membantu Ki Ageng Batman mengelola tanah Perdikan Malembang serta mengembangkan usahanya. Slamet lebih suka bergaul dengan masyarakat luas dan terkenal supel lagi pandai mengaji. Selain itu, Slamet pandai berakting serta bela diri. Lengkap sudah Slamet menjadi idola banyak orang. Namun ternyata kemampuan Slamet suaminya itu menurun kepada Bejo. Dari kecil Bejo sudah suka mendengar Al Qur’an. Bejo suka menirukan orang membaca Al Qu’an. Bejo seolah diberi kelebihan untuk dapat menghafal Al Qur’an. Kalau melihat hal itu mBak Ay Ming sangat bahagia. Hampir tiap malam mBak Ay Ming berdoa agar suaminya Slamet Raharjo Jati mendapat petunjuk. Agar suatu saat nanti Slamet dapat melihat Bejo. Bejo anak satu-satunya Slamet dengan mBak Ay Ming yang sangat pandai melantunkan Al Qur’an. mBak Ay Ming berharap akan semakin banyak anak anak yang seperti Bejo kelak. Sungguh itu suatu keajaiban Al Qur’an. Walaupun masih kecil Bejo sudah dapat membuat banyak orang terpana.

“Ibu, malam ini Bejo akan ikut membaca Al Qur’an bersama kawan di Mejid. Ada Nuzulul Qur’an. Boleh, kan, ibu”

Air mata mBak Ay Ming meleleh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun