Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Putri Raisani Mimpi Ketemu Jodoh di Rupat

16 Juni 2016   03:49 Diperbarui: 16 Juni 2016   15:01 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri Raisani merasa malu, walaupun ayah ibundanya ada di sana. Akhirnya Putri Raisani, makan dan sholat dulu. Setelah itu kembali berbaring.

Dalam tidur, Putri Raisani bermimpi. Seolah Putri Raisani ingin bergabung dengan bapak yang kepalanya plontos tadi. Putri Raisani segera beranjak ke luar. Betul saja ternyata Bapak yang kepalanya plontos tadi masih ngobrol dengan seorang pemuda ganteng. Ketika melihat Putri Raisani ke luar, segera bapak plontos itu menyapa lagi.

"Lima, ayo gabung sini"

Lima, mengapa mereka  memanggilku Lima ? Pikir Putri Raisani. Mungkin aku dianggap orang ke lima nih. Setelah mereka berdua, ayah bunda, lalu aku Puput. Jadi mereka memanggilku Lima. Enak saja, orang orang ini. Tapi Puput ingin tahu apa yang mereka kerjakan. Dan yang lebih penting lagi, Puput mau tahu keindahan Pantai Rupat Utara.

Setelah mendekat, kemudian mereka mengajak Putri Raisani berjalan menuju laut. Masya Allah indah sekali.Di tengah malam begini bisa main pasir di pantai sampai jauh menjorok ke laut. Tiba tiba mereka mengajak duduk. Entah kenapa kok Puput mau saja ikut.

Pemuda ganteng tadi lalu menulis angka  Lima di depan Puput. Tiba tiba terdengar suara dari langit, Asyaduala illaha illallah wa asyhaduanna muhammadarrosullah. Badan Putri Raisani bergidik, gemetaran. Setelah itu dirikanlah sholat, berpuasalah di bulan Romadhan, tunaikanlah zakat dan berangkatlah haji ke tanah suci jika sudah mampu.

"Ayo ganti mBak Puput bikin angka disebelahnya" kata si wajah ganteng.

Tanpa Putri Raisani sadari, tiba tiba dia menuliskan di pasir pantai Rupat Utara itu angka 6 di sebelah angka 5.

Kemudian si wajah ganteng minta, bapak kepala plontos itu juga menulis angka. Dengan tenang bapak itu menuliskan angka 1 di sebelah angka 6 yang Putri Raisani tulis. Jadilah ada deretan angka 561 di pantai berpasir itu.

Wah sudah pukul 2 dini hari ayo kita istirahat. Putri Raisani ikut beranjak, begitu hampir sampai ke pinggir, Putri Raisani menoleh ke belakang. Si pemuda ganteng seolah tahu isi hati Putri Raisani, disenterlah tulisan angka tadi. Walaupun sudah mulai terkena air laut sebagian tapi angka angka itu masih kelihatan dengan jelas 561.

Tiba tiba pintu kamar Putri Raisani digedor gedor. Kemudian remang remang Bunda Lilik masuk ke kamar, mungkin pakai kunci ke dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun