Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Galau Permaisuri Mingset Awal Bencana Kerajaan Matraman Raya

12 Mei 2016   20:44 Diperbarui: 12 Mei 2016   21:02 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksud hamba. Ki Difangir Kakanda. Bukankah Kakanda akan menghukum mati Ki Difangir. Bagaimana nanti hamba memberitahukan kepada cucunda, kalau ayahnya dihukum mati oleh Raja Armanda, kakeknya."

"Ki Difangir, sudah menjadi Raja di Kerajaan Matraman Raya. Bunda Fitri menyadarkan Kakanda atas semua yang terjadi. Kakanda lengser keprabon, menyerahkan kekuasaan kepada Ki Difangir, sampai cucu kita dewasa. Setelah dewasa tahta kerajaan Matraman Raya harus diserahkan Ki Difangir kepada  cucu kita. Oleh karena itulah, tadi Kakanda menanyakan keselamatan bayi ajaib Setrum 35000 megawatt kepadamu, Dinda Permaisuri. Alhamdulillah kalau cucu kita selamat. Kakanda sudah mempercayakan keselamatan cucu kita kepadamu. Dan kakanda akan bertapa di lereng gunung SUndoro Sumbing bersama Bunda Fitri."

"Oh ya salam hangat untuk Ki Ageng Batman di tanah Perdikan Malembang. Kalau Dinda Permaisuri akan bergabung bersama Kakanda, kakanda tunggu di lereng gunung SUndoro Sumbing. Namun kalau tidak keberatan, Kakanda minta tolong Dinda Permaisuri Mingset bersabar, sambil menunggu bayi ajaib Setrum 35000 megawatt tumbuh menjadi dewasa. Persiapkan dengan baik cucu kita supaya dapat menjadi Raja yang adil bijaksana berbudi bowo leksono. Biarlah Kakanda bertapa berdua dengan Bunda Fitri. Insya Allah Bunda Fitri dapat memberikan pelayanan yang optimal selama Kakanda berada di lereng gunung SUndoro Sumbing."

Berdua bersama Bunda Fitri. Pelayanan optimal. Adinda persiapkan bayi ajaib Setrum 35000 megawatt menjadi Raja. Bah. Cukup sudah dulu Putri Biyankun Ming aku didik menjadi Putri yang mampu mandiri. Supaya aku tidak iri kalau Kakanda sedang bersama Bunda Fitri. Giliran Putri Biyankun Ming nanti menyusu kepada Bunda Fitri, baru Kakanda luruh lusuh kepadaku. 

Matahariku. Bisik Kakanda Raja Armanda kepadaku. Berikan seluruh terangmu kepadaku, desah Raja Armanda selalu, bila sudah berbisik di telinga. Dan Putri Mingset pun meremas punggung Raja Armanda dengan kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun