Dalam bola semua bisa terjadi. Bayern, Madrid, Barca sudah mewakili klub klub dengan pola sepakbola menyerang, klub yang mewakili kekuatan kapitalisme, menjadi Juara Liga Champions selama 3 musim berturut-turut. Bisa jadi ini musim milik Atletico. Sejarah sudah memberikan lampu hijau untuk Atletico. Hanya Madrid dan Barca yang mampu mengatasi Atletico.
Madrid mampu mengatasi Atletico, ketika main di final Liga Champions, dalam merebut La Decima. Di bawah asuhan Don Carlo yang akan menangani Bayern musim depan, Don Carlo membuat Simeone terduduk lesu darah. Pasukannya kelelahan, berharap adu pinalti setelah mampu menyamakan kedudukan di babak ke dua. Namun justru di babak perpanjangan waktu, Madrid mengontrol keadaan.
Barca mampu tampil cemerlang, ketika di La Liga, musim lalu, Â berhasil mengecoh Simeone. Kombinasi dan reposisi Messi dengan Neymar dan Suarez, berhasil menaklukkan Atletico. Bahkan sejak itu, Barca pede menatap setiap pertandingan yang dihadapi. Bukan saja La Liga, di Liga Champions pun Barca Juara.
Apakah Pep mampu melakukan seperti yang dilakukan Don Carlo atau pun Enrique ? Pep terkenal ambisius. Lagi lagi itu salah satu ciri orang besar.
Kalau saja Pep mau belajar dari orang lain. Kalau saja Pep mau bukan saja menyerang dengan kekuatan penuh, tetapi juga seperti yang pernah dikatakan Zidane, ternyata Madrid bisa bermain bertahan beberapa saat setelah mengalahkan Barca, barangkali Pep dapat mengalahkan Atletico. Menyerang dengan kekuatan penuh akan dapat ditahan dengan kekuatan penuh. Tapi diserang dengan kekuatan tajam, sulit dihindari. Itulah senjata klub yang pandai membawa diri, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Atletico, begitu kata Simeone, hanya bermain sesuai dengan potensi pemain yang dimiliki. Untuk itu bersiaplah Bayern, Raksasa dari Bavaria tertunduk lesu. Tentu termasuk saya.
