Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perih Gempita Wisuda

1 Maret 2016   17:48 Diperbarui: 1 Maret 2016   18:11 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bilang bangun pagi memantik api menemani ibu menanak nasi
Mencuci piring, menyapu lantai rumah
Kau bilang melihat Bapak bercengkerama dengan kawan kawannya
Sampai mata tak bisa terbuka
Menegaskan apakah sudah buka, ketika pulang kerja saat puasa
Sungguh sudah tak kurang jasa mereka sebagai orang tua

Kau bilang rindu belaian seorang ibu
Kau bilang ingin merenda senyum seorang Bapak
Suatu hal mustahil yang akan kudapat
Walau langkahku terasa lebih tegap
Kecilku hanya mengenal mBah Putri
Bapak harus kurelakan bahkan sebelum lulus SMA

Hanya pensiunan Bapak yang tetap menjaga
Sampai di kampus biru kami bertiga
Ada yang bergulat dengan obat
Ada yang fasih revolusi di berbagai negeri
Diriku coba menghitung tetesan air dari langit
Bukan ijazah yang ingin kukirimkan kepada Bapak
Tapi eksistensi diri yang butuh saksi

Bagaimana kau bisa tahu tentang diriku
Dinginnya Kaliurang
Tingginya Borobudur
Semilirnya Parangtritis
Tak bisa hilangkan perih
Walau gempita merebak di wisuda graha purna sabha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun