Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ada Sekutu BagiMu!

22 Oktober 2015   18:51 Diperbarui: 22 Oktober 2015   18:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba, hanya seberapa besar kekuatanmu

Apa sudah bisa melebihi Nabi Ibrahim

Yang berani memenggal patung besar, yang disembah oleh Sang Paduka Raja.

 

Nabi Ibrahim geregetan dengan matahari. Besar harapan Nabi Ibrahim terhadap matahari, karena sangat berpengaruh secara signifikan terhadap kehidupan. Sinar matahari begitu mendorong harapan, banyak orang dapat berbuat banyak begitu matahari muncul. Namun Nabi Ibrahim akhirnya kecewa berat dengan matahari, karena ternyata matahari hanya berani menunjukkan kekuatannya di siang hari.

 

Nabi Ibrahim juga geregetan dengan bulan. Setelah kecewa terhadap Matahari, Nabi Ibrahim mencoba berpikir rentang bulan. Bulan juga berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Terkadang orang bahkan berpikir apakah gelombang laut juga dipengaruhi bulan. Namun yang jelas, banyak orang begitu mendambakan bulan purnama. Bulan purnama seolah dapat menyihir banyak orang untuk mengagumi bulan, menikmati bulan, dan akan beraktivitas khusus pada saat bulan purnama datang. Bahkan bulan purnama terkadang dapat menjadi waktu yang digunakan untuk janjian. Bulan boleh dikatakan juga mempengaruhi banyak kehidupan manusia. Namun lagi-lagi Nabi Ibrahim kecewa. Nabi Ibrahim harus dapat melihat kenyataan bahwa ternyata bulan hanya dapat beraksi, mempesona, mempengaruhi kehidupan manusia pada saat langit gelap. 

 

Kemudian Nabi Ibrahim berpikir keras. Kalau matahari dan bulan serta benda langit lainnya tidak dapat lagi diharapkan untuk menjadi panutan atas manusia, apalagi untuk menguasai kejadian langit dan bumi. Bagaimana asal semua kejadian di Jagad Raya, apa tujuan semua kejadian dan kan menuju ke mana akhir dari semua kejadian.  Apa hiya, harus taat dan patuh pada Sang Paduka Raja, untuk kut menyembah  patung besar itu. Memang siapa yang menciotakan matahari, memang siapa yang menciptakan bulan. Patung besar itu bukan yang menciptakan matahari. Patung besar itu juga bukan yang menciptakan bulan. Weleh weleh bagaimana patung besar itu tahu ke mana arah tujuan semua penciptaan langit dan bumi. Sedangkan patung besar itu, Bapak Nabi Ibrahim yang membuatnya.

 

Tole, ingatlah, bahwa Nabi Ibrahim yang memberikan ilmu kepada kita, tentang asal mula dan tujuan semua kejadian. Bahwa yang menciptakan apa apa yang ada di langit dan apa apa yang ada di bumi dan Jagad raya seluruhnya adalah hanya satu, yaitu Allah Tuhan Yang Maha Kuasa Allah Yang menguasai Alam Semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun