Menjadi mahasiswa salah satu PTN masih menjadi impian bagi banyak anak-anak kita. Walaupun untuk menjadi sukses, secara realita justru banyak yang tidak harus melalui jalur PTN. Lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri merupakan usaha yang dominan bagi anak anak kita. Pemikiran untuk menjadi Sarjana melalui lulus SNMPTN dan menjadi mahasiswa merupakan salah satu langkah besar dan perlu banyak pengorbanan bagi anak anak kita. Barangkali mereka berpikir bahwa kalau menjadi sarjana saja sulit mencari pekerjaan, bagaimana kalau tidak mempunyai ijazah sarjana. Walaupun konsep ini, bukanlah konsep yang betul, mengingat banyak orang sukses yang tidak perlu menempuh jalur PTN dan menjadi sarjana, namun jalur itu masih banyak ditempuh oleh anak anak kita.
Bahkan di kalangan guru-guru sering juga sering terjadi pemikiran, kalau anak anak kita sering lebih  serius belajar pada Bimbingan Test yang memberikan trik-trik khusus supaya dapat lulus SNMPTN. Menjamurnya Bimbingan Test di berbagai kota besar menunjukkan bahwa animo anak anak kita untuk lebih mempercayakan nasibnya kepada Bimbingan Test dari pada guru guru di sekolah, dalam menghadapi SNPMTN.
Artikel ini sengaja saya ulang kembali dari bagian pengalaman hidup saya, sewaktu menjadi pengajar pada salah satu Bimbingan Test Ternama di Jogja:
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/02/09/gara-gara-dicubit-istri-maut-pergi-630541.html
Hal tersebut perlu saya garis bawahi, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi anak-anak kita dan bagi-bagi kawan-kawan guru di sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pengajar, namun sekaligus dapat memberikan arahan kepada anak-anak didiknya, dalam menghadapi SNMPTN yang kadang-kadang menjadi hantu yang menakutkan bagi anak-anak kita.
Tips berikut adalah salah satu usaha yang cukup komprehensif jika dilakukan secara tertib dan teratur, tentu dengan usaha yang sungguh sungguh dan tidak boleh melupakan bahwa manusia hanya dapat berusaha dan Tuhan yang menentukan. Untuk itu seluruh usaha yang dilakukan tidak boleh meninggalkan doa sebagai permintaan untuk mendapat ridhlo dan jalan serta rezeki dari Allah SWT. Hal ini perlu ditekankan, mengingat pada suatu tempat pernah saya sampaikan kepada anak-anak didik di tempat dulu saya menjalani pendidikan, malahan kemudian ada yang sakit. Entah karena serius melakukan tips yang saya anjurkan, atau bahkan mungkin stres menghadapi kenyataan bahwa untuk lulus SNMPTN ternyata diperlukan usaha yang luar biasa keras!
Bagi anak-anak kita, pemahaman tentang tips ini dapat membantu mulai dari bagaimana peran guru-guru di sekolah yang memberikan materi secara kontinu dalam waktu panjang, yang sangat diperlukan dalam memahami trik-trik yang didapatkan pada Bimbingan Test. Bagi kawan-kawan guru di sekolah, dapat menjadi tambahan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik, untuk tetap konsisten mengikuti pola-pola yang sudah dijalankan, namun tetap dapat memberikan solusi bagi anak-anak didiknya dalam memberikan motivasi dan arahan yang lebih efektif dan efisien kepada anak-anak didiknya dalam menghadapi SNMPTN.
Salah satu hal yang mendasar yang sering saya beritahukan kepada para peserta Bimbel  adalah MERK. Peserta Bimbel harus memahami soal-soal ujian tulis seleksi masuk PTN itu dengan memahami MERK.
MERK suatu singkatan yang saya sebarluaskan dari sari pati Materi test, mengalami test sebelum mengikuti test berkali-kali secara Empirik, mampu berpikir Rasional dalam melakukan uji coba test, dan yang terakhir melihat kemampuan diri secara Kuantitatif.
MATERI
Para peserta Bimbel, harus mengetahui Materi test, teori-teori yang pernah diajarkan guru-guru mereka di sekolah selama hampir 3 tahun, contoh-contoh soal pada test ujian masuk dan tentu saja metode penyelesaian soal. Belakangan metode-metode dari masing-masing yang punya keahlian dikenalkan dengan metode SMART. Ada pun yang pernah saya praktekan adalah memilih salah satu soal, kemudian meminta salah seorang peserta melihat berapa baris soal itu dapat diselesaikan pada salah satu buku kumpulan soal, lalu saya mencoba menyelesaikan soal itu dalam satu baris! Tetapi kadang juga tiga baris haha.
Bimbel hanyalah pertemuan yang singkat untuk suatu tujuan besar, bahkan sangat besar. Bagaimana peran guru-guru dalam mempersiapkan mereka, sehingga kok masih juga lari menuju Bimbel ? Saya mencoba memberikan informasi bagaimana mereka harus ingat jasa-jasa guru mereka yang telah dengan sabar memberikan ilmu bukan sekedar metode penyelesaian soal test ujian masuk PT. Oleh karena itu, mereka harus menguasai Materi test ujian masuk PT.
Sebagai bahan informasi bahwa jumlah soal yang harus diujikan pada hari pertama SNMPTN adalah 75 untuk Test Potensi Akademik (TPA) dengan waktu 60 menit dan Kemampuan Dasar (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika Dasar) sebanyak 45 soal dengan waktu 75 menit.
Sementara untuk hari kedua, kemampuan saintek meliputi Matematika IPA, Fisika, Biologi dan Kimia dengan jumlah soal 60 dengan waktu 90 menit untuk jurusan saintek dan kemampuan soshum meliputi Ekonomi, Geografi, Sejarah dan Sosiologi dengan jumlah soal 60 dengan waktu 60 menit. Lebih jauh mengenai hal ini dapat dilihat pada:
http://primagamagatsu.wordpress.com/2013/04/08/berapa-soal-dan-waktu-menjawab-sbmptn-2013/
EMPIRIS
Melakukan uji coba untuk mengalami test ujian masuk PT secara Empiris. Jangan sampai mimpi mereka buyar, hanya gara-gara mereka hanya ikut test ujian masuk sekali, setelah itu menunggu pengumuman dan hasilnya namanya tidak tercantum alias gagal. Itu namanya menjalani test ujian masuk PT dengan emosi, bukan dengan sadar melakukannya terlebih dulu secara Empiris. Para peserta Bimbel  saya anjurkan untuk mengalami ujian masuk itu secara empiris. Waktu mengikuti Bimbel  hanya 150 menit, waktu yang dibutuhkan untuk ujian masuk sekitar 2 jam lebih untuk hari pertama dan sekitar 1 atau 1,5 jam untuk hari kedua, sementara satu hari tersedia 24 jam. Lakukan test ujian masuk secara empiris. Bukan try out!  Try out yang sering dilaksanakan tidak sama persis dengan standar soal dan waktu pelaksanaan, namanya juga try out. Saya menganjurkan untuk membeli soal-soal test ujian masuk dan melakukan ujian itu sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
RASIONAL
Melakukan semua persiapan itu secara Rasional. Pada saat melakukan test ujian masuk secara empiris, tidak boleh mengingat jawaban, walaupun sudah mengerjakan soal itu berkali-kali, tetapi tetap mengerjakan soal itu dengan metode yang dikuasai, sekaligus untuk mengetahui manajemen waktu pada saat mengerjakan ujian masuk. Hal ini penting untuk mengetahui kemampuan para peserta Bimbel secara Kuantitatif. Lakukan langkah test SNMPTN secara empirik berkali-kali secara rasional, bukan hafalan, walaupun untuk soal tertentu karena sudah berkali-kali lalu sudah tahu jawabannya, untuk menghindari kalau mendapatkan soal yang sama jenisnya tetapi numerik nya berubah.
KUANTITATIF
Metode akhir bagi para peserta untuk mengetahui sampai di mana level mereka. Akan sangat berguna untuk mengetahui secara pasti bukan emosi, setelah melakukan seluruh rangkain metode MERK, dan sangat berguna untuk membantu menentukan pilihan jurusan atau fakultas yang akan dipilih, bahkan perkiraan future program, apakah dengan memilih jurusan itu, para peserta Bimbel dapat diterima di PTN, impian mereka ? Mereka harus mendapatkan yang terbaik untuk persiapan mengejar impian mereka dapat lulus ujian masuk PTN dan diterima menjadi mahasiswa Universitas Ternama.
Secara kuantitatif setelah menjalani seluruh rangkaian metode MERK, anak anak kita akan mengetahui seberapa besar kemampuan yang mereka miliki. Dengan memberi poin 4 untuk setiap jawaban yang betul dan memberi poin -1 pada jawaban yang salah serta poin nol untuk tidak ada jawaban, maka anak anak kita setelah menjalani tips dengan metode MERK dapat mengetahui berapa poin yang didapatkan. Sebagai gambaran kalau anak-anak kita dapat menjawab betul 100 soal dan tidak ada yang menjawab salah serta soal lainnya tidak dijawab, maka anak kita mempunyai total poin 400. Setelah itu anak kita perlu mengetahui dia mau memilih jurusan dan PTN yang mana ? Berapa passingrade jurusan dan PTN yang diinginkan ?
Dengan total soal untuk jurusan saintek 180 (75 TPA, 45 KD dan 60 KSaintek) maka total poin yang mungkin didapat adalah 180x4=720. Anak dengan total poin 400 memperoleh passingrade 55,55 %. Anak kita tinggal melihat daftar passingrade PTN yang diidamkannya.
Anak kita ini dapat diterima di UI jurusan Tehnik Industri karena passingrade untuk Tehnik Industri UI 54 %.
Ada pun daftar passingrade dapat dilihat di:
http://daftarsnmptnsbmptn.blogspot.com/2013/09/daftar-passing-grade-snmptn-2014.html
Tips khusus lain yang perlu diperhatikan adalah pada hari pertama SNMPTN dengan jumlah soal 120 dengan TPA 75 soal dan Kemampuan Dasar 45 soal. Kalau saja bisa mendapatkan poin optimal 100 soal saja menjawab benar. Untuk menjalani test hari ke dua, sudah bisa agak santai dan menjaga supaya tidak salah dalam menjawab soal, karena akan mendapat poin negatif.
Tips pada saat menjalani SNMPTN adalah kalau menjumpai soal yang tidak dapat diselesaikan jawabannya sesuai waktu standar, lebih baik pindah untuk menjawab ke soal lainnya. Waktu standar dapat dihitung dari jumlah soal dibandingkan dengan waktu yang disediakan. Kalau jumlah soal 75 pada TPA dan waktu yang disediakan 60 menit, waktu standar 0,8 menit. Untuk 1 soal TPA jika dalam waktu 0,8 menit tidak daoat menjawab soal, lebih baik pindah ke soal lain dan jangan panik. Yakin dan percaya akan ada soal lain yang dapat dijawab dengan betul. Untuk itu melakukan Test SNMPTN secara Empiris berkali-kali sangat diperlukan untuk persiapan mental.
Bagaimana kalau Anda, bukan guru atau anak didik ? Insya Allah tips ini akan dapat membantu Anda, baik yang mempunyai anak didik yang mengikuti SNMPTN atau pun saudara atau bahkan tetangga juga kawan-kawan baik di kantor atau di mana saja.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H