Mohon tunggu...
Mas Johny
Mas Johny Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

ANAK KELAUTAN YANG SUKA MANAJEMEN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pencapaian

13 Februari 2023   12:48 Diperbarui: 13 Februari 2023   12:53 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: islampos.com)

"Pencapaian" satu kata sederhana terlihat sangat objektif, kasat mata dan pada umumnya bisa dinilai sama sebagai suatu keberhasilan mengapai tujuan kehidupan. 

Jabaran luasnya tentu saja adalah sesuatu yang sudah didapatkan seseorang dan menjadi acuan dalam menilai standar keberhasilan. Kebanyakan orang sering menjadikan pencapaian orang lain sebagai standar dalam melakukan penilaian terhadap lainya. Gagal tidaknya kehidupan seseorang selalu menjadi satu perbandingan. 

Standar objektif penilianya hanya berputr pada materi, jabatan, golongan, gaji, instansi tempat mengabdi sampai penghormatan yang hakiki. Bila kita sejenak merenungkan, muara akhir dari klasifikasi keberhasilan yang disebutkan tersebut adalah "kebahagiaan". 

Bila ukuran kebahagiaan orang itu tidak sama, lantas apakah sebuah pencapaian bisa dikatakan sebagai satu hal yang harus dinilai sama antara satu orang dengan lainya?

Ada orang yang merasa bahagia bila ia selalu mendapatkan tantangan berarti, keluar dari zona nyaman, dibebani target -- target ambisius dan memecahkan banyak permasalahan rumit walau harus dihinggapi keluh kesah pada setiap waktunya. 

Disisi lain ada orang yang kebahagiaan hidupnya ia dapatkan dari kesederhanaan tahapan kehidupan yang dijalani. Sama halnya dengan selera, kebahagiaan sebagai tujuan akhir dari semua pencapaian merupakan satu hal yang tidak mempunyai standar baku, berbeda dan  tidak bisa disama ratakan antara satu orang dengan orang lainya. 

Namun perbedaan dari semua standar kebahagiaan tadi, tetap menuntut semua orang untuk mempunyai tujuan kehidupan. Hendak seperti apa, mencapai yang bagaimana, mendapatkan apa serta ingin meraih yang bagaimana. Tujuan -- tujuan kehidupan tadi memaksa seseorang untuk melakukan hal lebih, atau biasa kita kenal dengan nam usaha. 

Usaha -- usaha yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan berlabel pencapaian tadi, akan membuat orang untuk menyadari bahwa setiap fase kehidupan yang mereka jalani memerlukan perencanaan, penataan serta kesinambungan. Hidup terarah, yang memadukan rencana dengan usaha untuk meraih hal yang dicita. 

Bukan hidup yang terserah, terserah pada keadaan, pada kondisi serta mengalir bagai air yang mengalir. Orang -- orang bijaksana selalu berkata hal terbaik yang bisa dilakukan untuk memprekdisi masa depan adalah berbuat dari sekarang. kutikan kata bijak ini sekaligus memberikan gambaran bahwa masa depan yang akan kita tuju esok hari , telah kita susun dengan hal yang kita lakukan hari ini. 

Mengarahkan setiap rencana dan usaha dengan baik akan memberikan hasil akhir yang baik pula, setidaknya kita bisa mengetahui proses terciptanya masa depan dari apa yang kita lakukan, sehingga bila ada kekuarangan dan perbaikan, dapat kita lakukan sesegera mungkin. Namun menyerahkan proses perajutan masa depan pada keadaan, sama halnya membuat diri kita kalah, bahkan sebelum melakukan pertandingan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun