Mohon tunggu...
Fitriah
Fitriah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar menulis sampai mati

Selanjutnya

Tutup

Money

Mudahnya Membeli Rumah Subsidi Pakai Aplikasi Si Kasep

28 Juni 2020   12:17 Diperbarui: 28 Juni 2020   12:09 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki rumah sendiri menjadi impian setiap generasi milenial. Namun, tak semua orang bisa mencapai keinginan tersebut.

Ada yang harus menabung selama bertahun-tahun baru bisa memiliki rumah. Bahkan, ada yang sudah memiliki berkeluarga hingga memiliki dua anak, baru memiliki rumah. Sebelumnya, harus tinggal di rumah kotrak atau rumah mertua.

Banyak hal yang membuat orang tak segera memiliki rumah. Pertama, tak memiliki keberanian untuk membeli. Kedua, selalu penuh dengan pertimbangan karena ragu gaji tidak cukup. Ketiga, sudah terlajur merasa nyaman tinggal di rumah mertua.

Padahal, memiliki rumah sendiri menjadikan keluarga lebih kuat dan hebat. Tidak bergantung pada mertua. Dalam tradisi Jawa, seorang lelaki sudah bisa dikatakan lelaki bila dia memiliki  istri, anak, kendaran  dan  rumah sendiri.

Sekarang, kecanggihan teknologi sudah semakin mempermudah masyarakat untuk memiliki rumah. Bahkan, mereka tak perlu lagi keluar rumah di tengah pandemi Covid-19. Sebab, semua kebutuhan untuk membeli rumah tersedia di aplikasi Si Kasep. Singkatan dari Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan.

Aplikasi Si Kasep dan Petunjuk Praktis Penggunaannya

Apikasi Si Kasep merupakan  aplikasi yang dioperasikan oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementerian PUPR.  Aplikasi ini adalah  alat bagi masyarakat yang hendak mencari, menemukan, hingga membeli rumah. Cukup dengan satu kali klik, masyarakat sudah bisa memiliki rumah.

Penulis mencoba mengunduh aplikasi ini di playstore lalu menginstall.  Setelah itu, kita diminta untuk mendaftarkan diri dengan cara klik daftar. Selanjutnya, memasukkan nama sesuai KTP, kata sandi. Setelah itu memasukkan nomor KTP dan NPWP.

Pada kolom selanjutnya, kita juga diminta untuk mengisi jumlah gaji per bulan. Kemudian, diminta untuk swafoto dengan memegang KTP. Ketika sudah selesai, maka kita sudah memiliki akun aplikasi Si Kasep.

Di dalamnya, ada beberapa fitur yang tersedia. Pertama, lokasi rumah idaman anda. Ketika kita klik, maka akan diarahkan pada lokasi rumah sejahtera yang diinginkan. Fitur selanjutnya juga tentang perumahan yang ada di sekitar tempat tinggal anda.

Ketika diklik, maka kita bisa mencari perumahan yang diinginkan. Disana, sudah tersedia nama pengembang, nama perumahan dan alamatnya. Jadi, tak perlu datang ke lokasi, tapi bisa melihat melalui foto-foto yang sudah disediakan.

Selanjutnya, ada fitur pilihan bank pelaksana KPR dari Sabang sampai Merauke. Misal, memilih BNI, maka selanjutnya kita diarahkan untuk mengajukan proses verifikasi. Mulai dari tahap pendaftaran, proses pengajuan subsidi Checking, proses pengajuan dana oleh Bank hingga proses lolos verifikasi.

Artinya, mengurus proses pengajuan rumah bersubsidi  hanya melalui layar gawai anda.  Selain itu,  , aplikasi itu juga memberikan fitur yang  lain. Seperti gallery rumah sejahtera yang menyajikan banyak pilihan rumah dengan foto dan alamatnya. Kemudian, ada juga kalkulator sejahtera yang berguna untuk menghitung berapa uang muka, tenor dan harga rumah.

Sangat mudah kan! Silahkan dicoba sekarang juga.

Cerita Generasi Milenial Cari Rumah Pakai Aplikasi

Ahmad Firdaus masih belum menikah. Namun dia sudah memiliki pekerjaan yang cukup mapan di salah satu perusahaan swasta. Selama ini, dia tinggal di rumah kos. Muncul keinginan untuk membeli rumah sendiri.

Dia mulai bertanya pada teman-temannya yang sudah membeli rumah. Konsultasi tentang peluang dan tantangan saat kredit rumah.  

"Kamu kalau tidak nekad, tidak akan bisa beli rumah, kuncinya Cuma nekad," kataku pada dia saat berkonsultasi. Aku menyarankan agar tidak terburu-buru menentukan rumah yang akan dibeli. Namun harus dilihat lingkungan perumahan dan kualitas bangunannya.

Di tengah Pandemi Covid-19, pemerintah sudah memberikan akses yang mudah untuk mencari rumah. Yakni aplikasi Si Kasep. Dia pun mencoba membuat akun dan mulai mencari rumah melalui aplikasi.

Ketika ada gambar rumah yang cocok, dia  mendatangi lokasi dan melihat langsung. Kadang gambar rumah cocok, namun lokasi tidak cocok karena jauh dari perkotaan. Akhirnya, harus mencari perumahan yang lain.

Sayangnya, tak semua perumahan tersedia di aplikasi Si Kasep. Sebab, ada beberapa perumahan yang belum masuk. Namun pihak pemerintah masih terus memasukkan perumahan tersebut pada aplikasi Si Kasep untuk memudahkan masyarakat.

 Sampai sekarang, Ahmad Firdaus masih belum menemukan rumah yang cocok dengannya.   Dia terus mencari rumah yang diimpikan. Tentunya, dia semakin mudah untuk mendapatkan  rumah dengan Si Kasep.

Rumah Impian Bagi Generasi Milenial

Berdasarkan data Kementerian PUPR, jumlah generasi milenial yang masih belum memiki rumah mencapai sekitar 81 juta. Kementerian mengklasifikasi jumlah generasi milenial tersebut tiga macam. Pertama milenial pemula dengan usia antara 25-29 tahun. Mereka sedang mencari pekerja dan belum menikah.

Kedua, milenial berkembang yang berusia antara 30 hingga 35 tahun. Mereka sudah bekerja dan ada yang belum memiliki rumah. Ketiga, milenial di atas  35 tahun yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan finansial kuat.

Bagi para generasi milenial, rumah bukan sekedar tempat tinggal. Namun juga bisa menjadi tempat berkreasi untuk bekerja. Apalagi di tengah Pandemi Covid-19, mereka akan lebih banyak bekerja di rumah.

Tentu saja, rumah tersebut harus ramah dengan akses teknologi informasi. Terutama akses internet atau wifi. Sebab, pekerjaan hingga pertemuan sudah dilakukan secara daring. Selain itu, juga terjangkau dengan berbagai pelayanan daring, seperti tranportasi daring Gojek dan Grab.

Tak kalah penting, sarana olahraga juga menjadi perhatian penting bagi generasi milenial. Seperti tempat olahraga, taman hingga tempat ibadah dan belanja.

Perumahan dengan akses yang mudah, ramah teknolologi dan membuat milenial mudah meluangkan kreatifitasnya akan dipilih. Mencari bebagai fasilitas itu kini sudah bisa ditemukan dalam aplikasi Si Kasep. Namun, harus tetap meninjau lokasi perumahan agar tau bentuk aslinya.

173.602 Orang  Pakai Aplikasi Si Kasep

Animo masyarakat cukup tinggi menggunakan aplikasi Si Kasep dalam memiliki rumah.  Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiyaan Perumahan (PPDPP) Kementrian PUPR. Sudah banyak warga yang mencoba membeli rumah dengan aplikasi ini.

Sejak aplikasi ini dikeluarkan pada Desember 2019 lalu, sudah ada 173.602 calon debitur yang terdaftar di aplikasi Si Kasep hingga 24 Juni 2020. Rinciannya, 31.082 dinyatakan belum lolos subsidi Checking dan 68.023 lolos subsidi checking.

Selain itu, sebanyak 14.284 calon debitur yang berda dalam proses verifikasi bank. Sebanyak 1.011 calon debitur sudah berhasil mengajukan dalam FLPP ke PPDPP. Bahkan sudah ada 68.785 debitur yang tercatat sudah menerima dana FLPP.

 Data diatas tercatat dalam lama https://ppdpp.id/sikasep-terus-kembangkan-sayap/. Tentunya, jumlah itu akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya warga yang ingin memiliki rumah.

Upaya Kementerian PUPR memberikan kemudahan masyarakat untuk memiliki rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) perlu diapreasiasi. Apalagi di tengah Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.

Hanya dengan aplikasi Si Kasep, warga bisa membeli rumah dari dalam rumah.  Selama mencoba dan memiliki rumah baru....

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun