Sampai sekarang, Ahmad Firdaus masih belum menemukan rumah yang cocok dengannya.  Dia terus mencari rumah yang diimpikan. Tentunya, dia semakin mudah untuk mendapatkan  rumah dengan Si Kasep.
Rumah Impian Bagi Generasi Milenial
Berdasarkan data Kementerian PUPR, jumlah generasi milenial yang masih belum memiki rumah mencapai sekitar 81 juta. Kementerian mengklasifikasi jumlah generasi milenial tersebut tiga macam. Pertama milenial pemula dengan usia antara 25-29 tahun. Mereka sedang mencari pekerja dan belum menikah.
Kedua, milenial berkembang yang berusia antara 30 hingga 35 tahun. Mereka sudah bekerja dan ada yang belum memiliki rumah. Ketiga, milenial di atas  35 tahun yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan finansial kuat.
Bagi para generasi milenial, rumah bukan sekedar tempat tinggal. Namun juga bisa menjadi tempat berkreasi untuk bekerja. Apalagi di tengah Pandemi Covid-19, mereka akan lebih banyak bekerja di rumah.
Tentu saja, rumah tersebut harus ramah dengan akses teknologi informasi. Terutama akses internet atau wifi. Sebab, pekerjaan hingga pertemuan sudah dilakukan secara daring. Selain itu, juga terjangkau dengan berbagai pelayanan daring, seperti tranportasi daring Gojek dan Grab.
Tak kalah penting, sarana olahraga juga menjadi perhatian penting bagi generasi milenial. Seperti tempat olahraga, taman hingga tempat ibadah dan belanja.
Perumahan dengan akses yang mudah, ramah teknolologi dan membuat milenial mudah meluangkan kreatifitasnya akan dipilih. Mencari bebagai fasilitas itu kini sudah bisa ditemukan dalam aplikasi Si Kasep. Namun, harus tetap meninjau lokasi perumahan agar tau bentuk aslinya.
173.602 Orang  Pakai Aplikasi Si Kasep
Animo masyarakat cukup tinggi menggunakan aplikasi Si Kasep dalam memiliki rumah. Â Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiyaan Perumahan (PPDPP) Kementrian PUPR. Sudah banyak warga yang mencoba membeli rumah dengan aplikasi ini.
Sejak aplikasi ini dikeluarkan pada Desember 2019 lalu, sudah ada 173.602 calon debitur yang terdaftar di aplikasi Si Kasep hingga 24 Juni 2020. Rinciannya, 31.082 dinyatakan belum lolos subsidi Checking dan 68.023 lolos subsidi checking.