PGRI Ke Depan Adalah Guru Masa Depan

Perhelatan akbar guru-guru Asean + Korea (ACT+1) ke-38  yang secara resmi dibuka tanggal 6 September di Berkeley Hotel Pratunan, Bangkok,  Thailand memunculkan ide-ide besar dalam memajukan dunia pendidikan di masing-masing negara.  Semua negara pada intinya bersepakat bahwa guru lah pelaku dan penentu kemajuan pendidikan. Posisi guru tidak dapat tergantikan oleh kemajuan teknologi pada abad ke-21 ini.

Demikian juga guru-guru PGRI, dalam perhelatan akbar ACT+1 di Bangkok ini, delegasi PGRI menyampaikan suatu pemikiran yang sangat futuristik sesuai dengan tema utama, Promoting Happy schooling and Sustainability in Education, yang dipresentasikan oleh guru muda, seorang kepala SMA,  meskipun belum  ASN,  dari Medan Sumatra Utara, Mardimpu Sihombing,  M. Pd.

Menurut Dimpu,  demikian dia biasa disapa,  kompetensi guru di abad 21 perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan,  sehingga suasana pembelajaran dalam dunia pendidikan menjadi menyenangkan dan berkelanjutan.  Pembelajaran dapat mencapai hal tersebut apabila kompetensi dan kualitas guru meningkat,  sehingga dapat melayani tuntutan pendidikan dengan penuh inovasi, tambah Dimpu.

Untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas guru,  maka hak dasar guru berupa penghargaan,  perlindungan, dan kesejahteraan harus terpenuhi, tandas Dimpu.

Menurut Dimpu, PGRI dibawah kepemimpinan Prof. Dr.  Unifah Rosyidi,  M. Pd. telah banyak berjuang untuk terpenuhinya hak dasar guru-guru Indonesia,  yaitu penghargaan,  perlindungan, dan kesejahteraan tambah Dimpu.

"Iya,  hak guru harus diperjuangkan oleh guru,  dan PGRI selaku organisasinya para guru di Indonesia akan selalu berjuang dan berupaya untuk mewujudkan itu semua" timpal Prof Dr Unifah Rosyidi,  M. Pd selaku Ketua Umum PGRI yang baru terpilih sebagai Comitte Executive Education International (EI) organisasi guru-guru dunia, di Boines Airest Argentina.

Mas Jito,  yang menyaksikan presentasi guru muda,  Mardimpu Sihombing,  M. Pd dari Medan ini sempat terkagum-kagum dengan bahasa Inggrisnya yang sangat fasih dalam menyampaikan gagasan-gagasannya.  Mas Jito tidak sendirian,  para peserta dari negara-negara Asean dan Korea juga kelihatan terkagum-kagum atas gagasan guru muda ini.  Selamat untuk PGRI atas kader-kader mudanya yang telah menyiapkan diri untuk pendidikan masa depan yang gemilang di abad ke-21.