Pengurusan paspor elektronik (e-passport) saat ini belum dilayani melalui jalur on-line. Demikian salah satu butir yang ditegaskan oleh petugas Kantor Imigrasi (Kanim) Jakarta Selatan saat sesi penjelasan pengisian formulir permohonan paspor. Penjelasan ini saya simak langsung saat mengajukan permohonan (mengurus) e-paspor, Kamis (22 Oktober 2015). Jadi, mau tak mau ya harus melalui jalur walk-in alias datang langsung ke Kanim untuk pendaftaran dan pengisian berkas formulirnya. Seminggu berselang, tepatnya Kamis (30 Oktober 2015) pukul 11.40, e-paspor sudah berada di tangan saya. Berikut saya coba runut balik proses yang telah saya lalui.
Gerbang Kanim Buka Pukul 04.30
Berbekal rangkuman kisah para pemohon paspor yang saya dapatkan, saya berusaha datang sepagi mungkin. Saya tidak ingin kedatangan hari itu sia-sia karena tidak dapat nomor antri. Tujuan saya adalah memastikan masuk kuota pelayanan, dan hari itu juga proses kelar sesegera mungkin. Berangkat dari rumah mengendarai motor, saya tiba di Kanim Jakarta Selatan tepat pukul 04.12.
Pintu gerbang masihtertutup, namun sudah ada satu orang menunggu di samping motornya di depan pintu gerbang. Sebut saja namanya Pak Herman. Jadilah saya menjadi tamu urutan kedua setelah Pak Herman. Selang lima menit kemudian, datang wanita muda mengendarai motor, disusul seorang ibu beserta puterinya mengendari taxi. Sesuai waktu kedatangan, mereka menempati urutan ketiga sampai dengan kelima. Tepatpukul 04.30 pintu gerbang baru dibuka. Para pengantri dipersilakan masuk memarkir kendaraan dan menuju area antri.
 Antri Diwakili oleh Barang
Setelah memarkir kendaraan, petugas keamanan Kanim mengarahkan pengantri ke jalur antri. Ada dua jalur: walk-in dan on-line, ditambah deretan kursi khusus untuk kelompok prioritas (balita, lansia, dan kaum difable). Sesuai urutan berdasarkan fakta kedatangan sebelum gerbang dibuka, kita diminta meletakkan barang di jalur antri. Jadi, yang antri cukup diwakili barang (tas, map, atau berkas apapun).
Setelah menaruh barang di jalur antri, kita bisa tinggalkan lokasi untuk melakukan aktivitas lain sembari menunggu. Bisa ke musholla (untuk berdoa memohon agar urusan paspor di hari itu lancar, atau bahkan melanjutkan tidur), ngopi di warung atau kantin waralaba di sebelah Kanim, atau duduk-duduk di seputar halaman Kanim.
Â
Pengantri Berdiri Pukul 06.50
Ketika jarum jam menunjukkan pukul tujuh kurang seperempat, beranjaklah mendekat ke lokasij alur antri tempat kita menaruh barangtadi. Mengapa? Karena tepat pukul 06.50 petugas mengumumkan melalui pengeras suara agar kita mengambil alih peran barang kita yang telah sekian lama mewakili kita mengantri. Khusus untuk pengantri prioritas, sejak pukul enam sudah disiapkan kursi.
Tepat pukul 07.00 seorang pegawai Kanim berseragam kerja menjalankan tugas sebagai juru penerang. Melalui pengeras suara ia menyampaikan briefing di depan para pengantri yang sudah berjajar rapi dalam barisan antri. Materi briefing adalah penjelasan bentuk layanan yang diberikan oleh Kanim Jakarta Selatan, mekanisme atau prosedurnya, persyaratan administratif yang diperlukan, serta kuota atau penjatahan tamu yang dilayani. Jika ada yang kurang jelas, kita diberikan kesempatan untuk bertanya.
Pada saat kejadian tidak ada yang bertanya, mungkin karena posisi juru penerang berada di depan pengantri urutan awal. Pengantri yang di belakang pasti sungkan jika hendak bertanya karena posisinya jauh dan harus bersuara keras atau bahkan mungkin berteriak. Saran saya, coba posisi juru penerang berdiri di tengah-tengah pengantri di sudut gapura Kanim atau di halaman parkir.
Pengambilan Nomor Urut serta Formulir
Usai briefing sekitar pukul 07.15, pengantri secara bergelombang dipanggil menuju lantai dua. Agenda di sini adalah pemeriksaan satu per satu berkas yang dibawa. Karena saya mengurus e-paspor, yang saya siapkan (asli dan fotocopy dalam ukuran A4 tidak terpotong) adalah Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga (KK). Satu lagi, pilih satu: Akte lahir, Ijazah, Akte Nikah, atau surat Baptis.
Petugas akan memeriksa satu per satu dokumen yang dipersyaratkan, sekaligus mengingatkan bila ada yang belum di-fotocopy. Bila sudah lengkap, maka akan diteruskan ke counter penyerahan map berisi berkas formulir permohonan serta nomor urut proses. Sampai di sini urusan saya berjalan lancar karena dokumen yang saya bawa lengkap serta nama dan identitas lain tertulis sama dalam seluruh dokumen. Tidak ada yang berbeda barang satu abjad pun.
[caption caption="Penjelasan Petugas Kanim Jakarta Selatan"][/caption]
Penjelasan Massal Pengisian Formulir
Setelah pengantri mendapatkan formulir dan berkumpul di ruang tunggu lantai dua, maka dimulailah sesi penjelasan kedua sekitar pukul 07.30. Penjelasan dilakukan seorang petugas Kanim dan materinya adalah cara pengisian formulir permohonan paspor serta proses yang akan dilalui setelah formulir terisi, termasuk pembayaran dan jangka waktu penyelesaian paspor.