Mohon tunggu...
M. Fakhri Habibillah
M. Fakhri Habibillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektromedik Poltekkes Jakarta 2

Hobi travelling, kulineran, membaca, dan ikut berbagai perlombaan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Beyond the Circuit: "Menelusuri Peta Kesuksesan Menuju Elektromedis yang Bersinar"

31 Oktober 2024   21:24 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Beyond the Circuit: " Menelusuri Peta Kesuksesan Menuju Elektromedis yang Bersinar"

M. Fakhri Habibillah

       Pernahkah kalian membayangkan bahwa kalian memutuskan memilih jalan alternatif dikala jalan raya belum mengalami kemacetan dan masih ada peluang untuk sampai lebih cepat?.

      Waktu yang cukup panjang untuk memilih dan memutuskan jalan yang akan dilalui ini adalah momen yang saya hadapi 2 tahun yang lalu. Cita-cita menjadi seorang dokter seringkali muncul dan keluar dari anak-anak jika ditanya cita-citanya, namun tidak untuk saya waktu itu. Versi kecilku menginginkan untuk menjadi seorang arsitek karena kecintaannya terhadap menggambar, melukis, dan matematika. Cita-cita ini musnah ketika saya benar-benar dihadapkan pada akhir pemilihan keputusan, secara natural saya sangat teguh untuk menjadi seorang dokter dengan alasan untuk membantu banyak orang terutama anak-anak. Segala daya upaya dilakukan dengan keras untuk meraih cita-cita itu, namun tidak satupun jalan raya itu saya lihat di depan mata. Entahlah apakah ini memang bukanlah jalan yang terbaik?, tahun berikutnya walaupun sudah berada di jalan alternatif, namun saya masih mengusahakan kembali mencari jalan raya untuk sampai lebih cepat, namun rupanya jalan raya mungkin ditutup untuk saya melihat keindahan dari sisi yang berbeda.

       Penerimaan diri akan petualangan yang terjadi sangat sulit untuk dilaksanakan, distraksi dari berbagai sisi ketika melihat banyak sekali manusia lainnya yang berhasil untuk berjalan lurus di jalan raya sedangkan saya hanya dapat memilih jalan alternatif ini. Cukup banyak hal yang menyadarkan untuk kembali pada pikiran yang positif, berada pada zona yang tidak cukup menantang namun sulit untuk dijalani mungkin sedikit banyak mengubah mindset memandang kehidupan. Setelah dijalani 1 tahun saya sadar bahwa jalan yang kita lewati memanglah berbeda sensasi, namun untuk sampai pada tujuan tergantung bagaimana kita bisa menikmati perjalanannya dan bisa melewati semua rintangan yang mungkin terjadi.

       Hai sahabat elektromedik dimanapun kalian berada, awalnya saya benar-benar bingung ketika kakak saya menyarankan saya untuk menjadi seorang elektromedis, karena mendengar kata itu saja saya belum pernah selama 18 tahun saya hidup. Tidak pernah terbayangkan bahwa saya akan memilih untuk menuntut ilmu, berproses, dan berkembang pada jurusan elektromedik. Dimulai saat PKKMB saya mendapatkan LoA beasiswa pada sebuah universitas swasta yang cukup mendominasi pada jurusan cita-cita kecil saya, namun mungkin benar menjadi siswa elektromedik adalah jawaban dari semua usaha selama ini. Tahun pertama saya jalani dengan banyak sekali tantangan, lingkungan belajar yang kurang produktif, sifat perfeksionis yang masih sangat tinggi, dan sifat introvert yang menghantui membuat saya berniat yang kuat untuk pindah, namun banyak sekali kesempatan yang tiba-tiba datang dan membawa pengaruh besar pada kehidupan, sehingga diakhir tahun pertama saya benar-benar sadar bahwa ini adalah keputusan yang tepat bagi saya. Lalu upaya apa yang saya lakukan untuk menjadi seorang elektromedik yang sukses dimasa depan?.

      Menyadari bahwa lingkungan belajar yang kurang mendukung langkah yang dapat diambil adalah inisiatif belajar dan menemukan cara belajar yang tepat. Sebagai peserta didik tentunya inisiatif belajar ini sangat diperlukan karena kurikulum yang menuntut untuk selalu menumbuhkan semangat untuk mandiri belajar, disamping itu  menemukan cara belajar yang tepat adalah langkah solutif yang perlu kita sadari karena setiap individu pasti memiliki caranya sendiri untuk memaksimalkan informasi yang didapat dan keterserapan ilmunya. Akademik adalah hal utama yang perlu diprioritaskan karena basic skill dan teori adalah penunjang yang kuat nanti saat bekerja. Aktif dan antusias saat berkuliah rupanya memberikan kita nilai yang lebih dan mendapatkan highlight namun bukan hanya sekedar bertanya omong kosong yang berujung pada caper. Tentunya ini merupakan tanggung jawab yang kita ambil sebagai mahasiswa yang harus dimaksimalkan.

     Rasanya belajar terus-menerus akan membuat sedikit bosan, perlu adanya eksplorasi  untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah untuk mengenali diri lebih dekat, refleksikan diri untuk melihat potensi diri, minat dan bakat yang dimiliki atau mungkin keterampilan yang bisa dikembang lebih. Dengan kita mengidentifikasi semua itu maka kita tidak hanya pintar secara akademik namun juga mempunyai keterampilan yang bisa membawa kita lebih jauh. Ada beberapa opsi yang bisa dipilih sebagai wadah atau platform yang tepat yaitu dengan bergabung bersama UKM, bergabung bersama organisasi, atau mengikuti perlombaan dan event. Banyak sekali keuntungan yang bisa menunjang karir kita dimasa depan saat kita eksplorasi ini diantaranya bagaimana kita bekerja bersama sebuah tim, bagaimana kita bisa membagi waktu, bagaimana kita bisa menjalankan sebuah proyek, bagaimana kita bisa konsisten dan tanggung jawab terhadap tugas. Tidak hanya itu soft skill dan hard skill yang bisa sangat dikembangkan dimulai dari kemampuan leadership, public speaking, negosiasi, public relation, desain grafis, kesekretariatan, dan birokrasi. Mengikuti perlombaan juga sangat menumbuhkan banyak sekali karakter yang positif dimana harus selalu berpikiran positif, bermental juara, dan bagaimana bisa menerima kekalahan dan terus memperbaiki diri.  Tentunya basic skill yang didapat ini akan sangat membantu portofolio kita untuk nantinya mudah dalam berkarir.

       Set goals atau menetapkan keinginan dan tujuan saat perkuliahan sangat penting agar kita punya pandangan terhadap diri kita. Menyusun rencana 5 tahun kedepan mau menjadi apa dan siapa, menyadari bahwa kita sudah punya potensi dan punya wadah untuk mengembangkannya maka, menyusun strategi apa saja yang ingin dikejar dan dicapai adalah salah kunci dari kesuksesan. Merasakan secara penuh bahwa saat kita punya target dan tujuan kita tidak akan kehilangan arah untuk bergerak sehingga semangat itu akan selalu dipupuk. Digitalisasi dan perkembangan dunia global menuntun untuk menguasai dan menerapkan teknologi untuk melakukan pengembangan dan inovasi yang terbarukan, sebagai elektromedis sangat penting untuk melakukan penelitian ilmiah yang bertujuan pada perkembangan teknologi pada lalat kesehatan tentunya melihat bahwa indonesia belum berhasil untuk menciptakan produk lokal yang cemerlang, sehingga tugas besar bagi mahasiswa untuk selalu meningkatkan keinginan untuk meneliti dan mencari tau banyak teori dan ilmu yang meningkatkan kritikal thinking dalam menciptakan inovasi.

      Melihat peluang yang ada dengan proaktif adalah salah satu kunci agar banyak sekali peluang terbuka, mencari informasi untuk meningkatkan kemampuan baik dengan aktif mencari lomba-lomba, aktif mencari event untuk berpartisipasi dan aktif untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang mampu membuat kita unggul. Sebagai elektromedis nantinya tidak hanya menjadi seorang teknisi saja namun kita bisa memperjuangkan untuk menjadi marketing, produk spesialis, dan bahkan manajer, untuk itu diperlukan keahlian lainnya seperti, manajemen keuangan, marketing, komunikasi, dan kemampuan bahasa yang mumpuni. Untuk menjadi pribadi yang berkembang tentunya kita harus selalu mengembangkan growth mindset agar selalu positif memandang segala hal yang terjadi dan terus berprogres setiap harinya.

       Menumbuhkan sosial yang baik juga menjadi poin penting dalam menjalin karir, kemampuan negosiasi dan kemampuan membuat jejaring relasi inilah yang mampu memberikan nama baik terhadap seseorang, karena komunikasi yang baik tentunya akan membuat sebuah kontinuitas hubungan yang berujung pada rasa percaya, sehingga akan terjalin kerjasama non formal yang menguntungkan. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu dengan membranding diri sebaik mungkin, media sosial adalah platform yang sangat besar untuk kita dikenal secara luas, untuk itu memaksimalkan wadah yang ada untuk membangun citra diri yang baik adalah strategi khusus yang saat ini diperlukan. Dengan branding yang baik maka akan banyak tawaran atau banyak yang melirik untuk bekerjasama atau memberikan kesempatan untuk kita dalam hal meningkatkan kemampuan, mendapatkan pekerjaan dan lainnya.

      Sadar akan pentingnya coping stress haruslah menjadi prioritas, apalagi menjadi mahasiswa yang aktif akan banyak sekali tantangan yang dihadapi. Adanya tekanan, deadline yang singkat, dan hal lain yang mampu membuat kita merasa cemas, stres, dan bahkan berpengaruh terhadap performa keseharian kita. Maka dari itu menemukan coping stress yang cocok adalah hal yang perlu kita lakukan sedini mungkin dengan melakukan kesibukan yang menyenangkan dan menarik misalnya dengan melakukan traveling, metime, belanja, karoke, melakukan hobi, beribadah dan lainnya. Menghilangkan energi negatif dengan menyalurkan hobi dan kesenangan adalah solusi yang bisa kita lakukan untuk menciptakan kedamaian dan ketentraman saat berkuliah dan bekerja nantinya.

      Kesimpulannya adalah untuk menjadi future elektromedis yang bersinar perlu banyak sekali hal yang harus kita perhatikan dan kenali lebih dalam. Pertama adalah mengenal lebih dalam siapa kita, mengembangkan semua kemampuan yang kita punya, mendasi diri kita dengan pondasi karakter yang baik, bentengi diri kita dengan tujuan dan target yang jelas, mengembangkan inovasi dan kebaruan, eksplorasi dunia dengan menikmati keindahannya, selalu mengasah keterampilan dengan mengikuti kegiatan yang positif, bersosialisasi yang baik untuk membangun relasi, merancang citra diri dengan branding yang gemilang, namun perlu diingat bahwa kesehatan mental dan fisik adalah hal mendasar yang harus selalu diperhatikan untuk menciptakan work-life balance.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun