H-2 pelaksanaan pemilihan langsung kepala daerah di wilayah ku diwarnai dengan kepanikan.
Panik yang belum mendapatkan undangan nyoblos
Panik bagi peserta tarung bagi calon kepala daerah
Panik bagi tim sukses yang dada nya dagdigdug
Panik bagi petugas pemungutan suara yang waspada akan kerumunan massa
Panik bagi lansia maupun pemilih yang akan datang ke tps
Ada yang berharap saat nyoblos berjalan dengan lancar
Ada yang berniat menjadi pemilih yang golput 😃
Ada yang tidak maun memilih siapa- siapa
Adapula yang stay di medsos buat postingan yang mengarah pada ujuran kebencian, dan HOAX
Ya... Itulah gambaran yang ada disekitarku..
"Pilkada kalo jadi lupa, Pil KB kalo Lupa jadi"
Itulah sepengal kata yang sempat saya baca di linimasa Facebook teman 🤣🤣🤣
Soal benar atau tidak nya itu saya mana tahu 😁
Dari tulisan ini saya hanya sedikit cemas dan waspada.. Apa alasannya??
Diwilayah saya yang dinyatakan positif covid 19 melonjak jumlahnya, bahkan bagian dari keluarga saya pun terkonfirmasi suapect.
Waullahuallam.. Siapa saja bisa terjangkit, info yang beredar pun simpang siur, ada yang mengatakan salah satu calon yang akan maju di pilkada terkonfirmasi covid 19.
Namun yang pasti saya berharap keluarga dan orang terdekat saya tidak terkena covid 19, mungkin hal yang dilakukan saat ini adalah mematuhi protokol kesehatan.
Covid 19 bisa dihindari, bisa di cegah dengan cara memakai masker, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, berolahraga, makan makanan yang sehat & bergizi, istirahat yang cukup, minum multivitamin, jaga daya tahan tubuh dan yang paling jangan panik, stres..
Stay save health sampe vaksi covid 19 ready di indonesia 😇😇
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI