Mohon tunggu...
masita triana
masita triana Mohon Tunggu... Guru - Masita_engga

Pernah jadi penulis media cetak, yang beralih profesi sebagai tenaga pengajar di sekolah dasar, punya hobi menulis cerpen, fiksi, dan karya tulis ilmiah seputar pendidikan dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Izinkan Aku Menjadi Ibu Terbaik Untukmu

21 November 2020   21:03 Diperbarui: 21 November 2020   21:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Ibu sayang padamu nak"

Kata itulah yang selalu terdengar di kuping, ibu adalah orang yang pertama kali mendekap erat tubuh mungil, saat tangis pecah memenuhi ruang bersalin. 

Apa yang dirasakan oleh anak maka akan dirasakan pula ibunya. Seperti itulah rasa yang mengalir dalam jiwa seorang ibu. 

Kasih sayang nya sepanjang masa mengalir dalam darah, mulai dari mengandung sejak 0 bulan hingga merasakan mual, merasakan keinginan untuk makan sesuatu (ngidam) hingga ibu harus berjuang menyesuaikan perubahan hormon dan emosional, ibu sediakala menghadapi perubahan tubuh, saat kandungan mulai membesar hingga perubahan pola makan, perubahan suasana hati, ibu pun senantiasa mengakrabkan diri dengan susu kehamilan, obat vitamin bahkan jarum suntikan sebagai penambah multivitamin, ya ibumu sangat menyayangimu sejak engkau dikandungan. 

Setiap bulan perubahan tubuh ibumu berkembang dari bobot 45 kg meningkat menjadi 70 kg, tak jarang ketika tidur ibumu mencari posisi ternyaman, dengan ruang gerak yang terbatas. 

Sebagai seorang ibu pun, saya merasakan proses yang panjang selama 9 bulan 10 hari, kala itu usia saya masih 20 tahun. 

Keputusan menikah muda pun dilakukan, ya karena jodoh sudah sampai. Dik kehamilan awal saya menikmati dengan suasana hati yang tak menentu, mulai dari mual sampai kesusahan dengan aroma masakan. 

Ya itulah yang hampir rata-rata dialami oleh setiap ibu, saya belajar menjadi seorang ibu dengan mencintai janin yang tumbuh di rahimku, agar kelak anak yang tumbuh di rahimku menjadi anak yang pandai dan membanggakan saya dan keluarga. 

Menjadi ibu merupakan anugerah bagi saya apalagi diusia yang terhitung muda, tapi saya bangga bisa memberikan kasih sayang untuk putri pertama saya Davina, dengan bobot 2,9 kg ia lahir ke dunia ini. 

Saya memberikan pelukan hangat dan memberikan asi dini, sebagai wujud kasih sayang dan cinta kepada putriku. Siapapun akan bahagia melihat bayi mungil memecahkan suasana ruang bersalin. 

Penantian panjang selama 9 bulan 10 hari berakhir dengan mulas-mulas dan tepat pukul 23.05 wib ia lahir ke dunia ini. 

Saya bangga menjaga buah hati kami mulai dari 0 bulan hingga tumbuh menjadi balita. Usia 0 bulan saya belajar memandikan bayi, mem bedong dan memberikan asi, hingga belajar memberikan makanan tambahan saat usianya memasuki 6 bulan. 

Saya menjadi ibu yang siaga menjaga putri pertamaku, mulai dari bangun tidur, mandi, memberikan asi hingga menemani nya tidur siang. 

Saya dengan setia memberikan kasih saya, tak kenal lelah, mendampingi tumbuh kembangnya, mulai dari tertawa, menangis, belajar duduk, belajar merangkak, belajar berdiri, belajar berjalan dan belajar melangkah, semua saya lakukan sebagai rasa syukur saya menjadi seorang ibu. 

Apa yang menjadi kado spesial bagi saya? Ya kado spesial yang saya dapatkan adalah saya putriku memanggil "ma  ma  ma", kata pertama kali saya dengar dari mulut mungil putri kecilku. 

Kado kecil itu selalu kudengar setiap saat, kata demi kata terangkai hingga usia putriku 1 tahun, ia mulai mengucap kata yang mulai ku mengerti, karena saya mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga sejak saya memutuskan untuk mengakhiri masa remajaku. 

Aktivitas hariku penuhi dengan kegiatan menarik dan positif, anak ku senantiasa belajar mengenal benda, mengenal warna dan mengenal rasa. 

Iya menyukai warna merah, menyukai rasa manis, dan iya kuat memegang tangan saya saat terlelap dalam tidurnya, itulah saat istimewa saya rasakan setiap waktu. 

Menjadi ibu saya merasakan suka dan duka yang seiring waktu berjalan, suka nya saya menjadi ibu yang bahagia dengan mengapresiasikan bahagia lewat warna, ya warna merah, pink, hijau, kuning adalah warna favorit baju yang saya belikan untuk putriku. 

Duka pun bermacam-macam saya lalui, apalagi saat demam panas melanda putriku, panik dan stres campur aduk dalam tangisan, karena diusia saya yang terbilang muda saya belum mengenal apa itu perubahan kondisi bagi putri ku, demam karena akan tumbuh gigi, demam karena mulai melatih diri belajar berjalan dan beriringan dengan diare yang dialami putriku, tak hanya itu duka saya pun bertambah saat putriku sudah tumbuh gigi, karena putriku mulai belajar mengigit, puting susu saya pun menjadi korban nya, hingga tangisanku pun tak bisa tertahan kala mengingat masa-masa sulit itu. 

Siapapun pun pasti akan bangga dan bahagia karena orang yang pertama dikenal oleh anak nya adalah ibu, ya ibu lah yang selalu ada untuk anak - anak nya. 

Ibulah yang senantiasa memberikan waktu 24 jam untuk anak-anaknya, memperhatikan tumbuh kembang anak nya dari kecil hingga usia balita ,usia TK hingga anaknya mulai memasuki sekolah dasar. 

Tak sampai disitu, ibu akan selalu memantau perkembangan anaknya hingga usia masa pubertas, seperti yang saya alami, putri pertama saya sudah mengalami siklus haid. 

Ya, sebagai ibu saya yang memberikan edukasi kepada putri saya yang belum mengerti apa-apa. Dengan sabar saya menjaga putri saya agar kelak menjadi anak yang berbakti, menjadi perempuan tangguh dan kelak akan menjadi calon ibu. 

Saya adalah ibu yang akan mengajari putri saya tentang hal yang baik untuknya, tentang hal yang buruk untuknya yang harus dijauhi dan dihindari olehnya, saya akan memberikan pemahaman tentang tugas dan kewajiban nya sebagai anak perempuan. 

Saya pula akan mengajarkan dia menjadi perempuan yang menjaga diri, belajar sopan dan santun, menjaga silahturahmi dengan keluarga juga teman disekitarnya.

Sebagai ibu saya lah yang akan menjadi contoh bagi putri saya, apapun akan saya lakukan untuk tumbuh kembang putri saya yang terbaik, apapun akan saya lakukan untuk anak-anak saya. 

Menjadi ibu adalah hal yang istimewa, maka saya akan lakukan hal yang terbaik untuk anak-anak saya. 

Saya lah orang yang pertama mereka temui dengan segala pengajaran, pengalaman, kasih sayang yang terbaik untuk anak-anak saya.. 

Salam hangat untuk seluruh ibu di dunia.. sayangi anugerah terindah dalam hidup kita

Peluk sayang dari mama untuk anak-anakku 🥰

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun