Saya bangga menjaga buah hati kami mulai dari 0 bulan hingga tumbuh menjadi balita. Usia 0 bulan saya belajar memandikan bayi, mem bedong dan memberikan asi, hingga belajar memberikan makanan tambahan saat usianya memasuki 6 bulan.Â
Saya menjadi ibu yang siaga menjaga putri pertamaku, mulai dari bangun tidur, mandi, memberikan asi hingga menemani nya tidur siang.Â
Saya dengan setia memberikan kasih saya, tak kenal lelah, mendampingi tumbuh kembangnya, mulai dari tertawa, menangis, belajar duduk, belajar merangkak, belajar berdiri, belajar berjalan dan belajar melangkah, semua saya lakukan sebagai rasa syukur saya menjadi seorang ibu.Â
Apa yang menjadi kado spesial bagi saya? Ya kado spesial yang saya dapatkan adalah saya putriku memanggil "ma  ma  ma", kata pertama kali saya dengar dari mulut mungil putri kecilku.Â
Kado kecil itu selalu kudengar setiap saat, kata demi kata terangkai hingga usia putriku 1 tahun, ia mulai mengucap kata yang mulai ku mengerti, karena saya mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga sejak saya memutuskan untuk mengakhiri masa remajaku.Â
Aktivitas hariku penuhi dengan kegiatan menarik dan positif, anak ku senantiasa belajar mengenal benda, mengenal warna dan mengenal rasa.Â
Iya menyukai warna merah, menyukai rasa manis, dan iya kuat memegang tangan saya saat terlelap dalam tidurnya, itulah saat istimewa saya rasakan setiap waktu.Â
Menjadi ibu saya merasakan suka dan duka yang seiring waktu berjalan, suka nya saya menjadi ibu yang bahagia dengan mengapresiasikan bahagia lewat warna, ya warna merah, pink, hijau, kuning adalah warna favorit baju yang saya belikan untuk putriku.Â
Duka pun bermacam-macam saya lalui, apalagi saat demam panas melanda putriku, panik dan stres campur aduk dalam tangisan, karena diusia saya yang terbilang muda saya belum mengenal apa itu perubahan kondisi bagi putri ku, demam karena akan tumbuh gigi, demam karena mulai melatih diri belajar berjalan dan beriringan dengan diare yang dialami putriku, tak hanya itu duka saya pun bertambah saat putriku sudah tumbuh gigi, karena putriku mulai belajar mengigit, puting susu saya pun menjadi korban nya, hingga tangisanku pun tak bisa tertahan kala mengingat masa-masa sulit itu.Â
Siapapun pun pasti akan bangga dan bahagia karena orang yang pertama dikenal oleh anak nya adalah ibu, ya ibu lah yang selalu ada untuk anak - anak nya.Â
Ibulah yang senantiasa memberikan waktu 24 jam untuk anak-anaknya, memperhatikan tumbuh kembang anak nya dari kecil hingga usia balita ,usia TK hingga anaknya mulai memasuki sekolah dasar.Â