Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama Bagi Tokoh Lintas Agama Sekabupaten Labuhanbatu Utara
Urgensi moderasi beragama dapat juga dilakukan melalui media sosial, yang bertujuan untuk memperkuat harmoni antar umat beragama. Moderasi beragama ditujukan kepada seluruh umat beragama, dan juga kepada seluruh elemen masyarakat. Hal ini disampaikan oleh tenaga ahli Kemenag, H. Hasan Basri Sagala, S.Ag., M.Si.
Sebelumnya, acara diawali dengan sambutan oleh Bapak Bupati Labuhanbatu Utara, Hendriyanto Hendriyanto Sitorus, S.E., M.M. Turut berhadir pada kegiatan ini, Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Utara, H. Ahmad Qosbi Nasution, S.Ag., M.M., Sekda Labura H.Muhammad Suib, Kakankemenag Labura, Agus Priadi, S.Ag., M.Si., Ketua FKUB Labura, Drs. H. Khairuddin Marpaung.
Selanjutnya, pemateri berikutnya dari Kemenag Labura,  bapak Agus Priadi. Road show moderasi beragama sudah dimulai sejak lama, demikian penyampaian beliau. Inti dari moderasi beragama  adalah yakin dengan apa yang dimiliki, tidak mengganggu keyakinan pihak lain. Yang dimoderasi adalah cara beragama, bukan agamanya.
Kebijakan Kemenag Labura tentang moderasi beragama, sudah disosialisasikan ke sekolah-sekolah dibawah naungan Kemenag. Ke depan, Duta moderasi beragama akan dikukuhkan di beberapa sekolah Labura, yang diharapkan akan menjadi ujung tombak.
Pada revolusi industri 5.0, diharapkan moderasi beragama menjadi salah satu modal dasar untuk menyambut gempitanya kehadiran generasi emas berwawasan teknologi tinggi. Jika anak-anak kita kehilangan empati, kehilangan kearifan budaya lokal, maka tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya bangsa ini ke depan.
Secara pribadi, Kakankemenag menyampaikan apresiasi kepada FKUB Labura, atas effort yang dilakukan hingga acara ini dapat terlaksana. Diharapkan agenda FKUB akan melaksanakan road show di Kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Sekda Labura, Muhammad Suib  mengawali penyampaian materi dengan sebuah pantun
Membawa kampak ke negeri lama
Ditengah jalan hujanpun lebat
Mari kita kompak umat beragama
Supaya Labura aman dan selamat
Beragama itu harus humble dengan siapa saja, tidak kaku.
Pantun kedua...
Berkain katun di kualuh hulu
Berkedei kopi di warung Labas
Kalau berpantun-pantun kita selalu
Acara ini tak akan lopas