Mohon tunggu...
Chrisma Juita Nainggolan
Chrisma Juita Nainggolan Mohon Tunggu... Guru - Emak berliterasi

Guru ekonomi SMAN 1 Kualuh Selatan, Labura Sumut

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

5 Agustus 2022   23:05 Diperbarui: 5 Agustus 2022   23:10 23713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Dokumen Pribadi

Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru agar siswa menjadi pusat pembelajaran diantaranya:

a.       Membimbing siswa untuk membangun koneksi dan konteks belajar terhadap dirinya sehingga ia mampu menentukan tujuan belajarnya

b.       Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapat

c.       Mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kerjasama dan gotong royong membantu siswa lainnya yang mengalami kesulitan belajar

Jika Langkah-langkah tersebut dapat dilakukan guru dengan baik, maka siswa tidak hanya mendapatkan kecerdasan pikiran, tetapi juga dapat mengembangkan kecerdasan sosial emosional. Hal ini dapat terwujud melalui pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhannya. Pendidikan karakter sama pentingnya dengan kecakapan kognitif, sehingga harus seimbang. Dengan demikian, tidak boleh mengabaikan kecakapan karakter demi memprioritaskan kecakapan kognitif.

Karakter yang dimiliki siswa sangat beragam, sesuai dengan lingkungan yang mendidiknya sejak kecil. Maka, bagaimana caranya agar karakter yang dimiliki siswa mampu membawa kemanfaatn besar bagi masyarakat dan bangsanya kelak?. Peran guru adalah jawabannya, agar siswa memiliki karakter sesuai dengan karakter khas bangsa Indonesia yang didasarkan atas kodrat sebagai makhluk sosial. Gotong royong merupakan karakter penting yang dapat ditemukan siswa lewat pengalaman belajarnya.

Sebagai guru, kita dapat mendampingi siswa agar mereka mampu menemukan dan menumbuhkan karakter baik sebagai bekal kehidupannya kelak. Hal ini juga merupakan bagian dari kebudayaan bangsa kita. Guru, sebagai orang dewasa, hanya dapat membimbing siswa untuk memunculkan karakter-karakter yang menurutnya sesuai dengan nilai dan prinsip yang diyakininya.

Apakah kita sudah memahami bahwa mengajar dan mendidik adalah bagian dari kebudayaan?. Apa yang dapat kita lakukan agar dapat berkontribusi membentuk budaya bangsa yang kuat dan menjunjung nilai-nilai luhur kemanusiaan?. Salam literasi dari bumi Kualuh, basimpul kuat babontuk elok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun