Memang tidak bisa dipungkiri bahwa budaya mudik seakan menjadi kegiatan wajib  dalam setiap event lebaran bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Saling silaturahmi merupakan budaya rakyat yang turun temurun berlanjut dari tahun ke tahun.Â
Namun dalam situasi yang berbeda saat ini, dimana kita semua sedang dihadapkan pada kasus pandemi virus corona yang dianggap serius untuk ditanggulangi demi keselamatan bersama. Oleh karena itu diambil langkah pembatasan skala nasional  supaya masyarakat patuh dan tidak mudik .
Dari data satgas nasional covid -19, dimana kasus positif selalu meningkat yang berasal dari setiap momen libur panjang seperti libur panjang lebaran dan libur nasional lainnya.Â
Walaupun pemerintah sudah melaksanakan sebagian program vaksinasi nasional, namun kita tidak boleh lengah alias tetap harus melakukan protokol kesehatan ketat demi memutus mata rantai penyebaran virus corona di tanah air.
Menyikapi peraturan pemerintah tentang pelarangan mudik maka kita harus bijak untuk mengikuti peraturan tersebut supaya pandemi virus corona bisa ditekan penyebarannya.Â
Sekarang timbul pertanyaan , diantaranya :
1. Apa langkah kita walaupun ada peraturan larangan mudik di tahun 2021 ini ? Patutkah kalau kita  mengabaikan peraturan tersebut dan tetap menerjangnya dengan berbagai cara tipu muslihat  supaya bisa tetap mudik ?
 Jawabannya hanya satu, yaitu tergantung pada diri kita masing - masing. Kalau diri kita  masih nekat tetap mudik ( walaupun tidak ada hal yang urgent ) , itu namanya tidak bijak dalam menyikapi himbauan dari pemerintah.Â
Padahal tujuan dari semua peraturan yang melarang kita untuk tidak mudik tahun 2021 ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran viru corona yang semakin ganas ini demi keselamatan jiwa warga negara Indonesia.Â
Namun , seandainya kita mengikuti anjuran pemerintah yaitu dengan tidak mudik di tahun ini , itu baru namanya warga negara yang memiliki kesadaran yang baik demi menjaga diri dan orang lain dari serangan covid -19.Â
Lalu bagaimana supaya kita tetap bisa melakukan silaturahmi dengan orang tua, saudara - saudara kita di luar kota, luar propinsi bahkan luar pulau ? Jawabannya hanya satu yaitu  ada di genggaman tangan kita sendiri.Â