Mohon tunggu...
Chuck Wisnoe
Chuck Wisnoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - The cool.....

What is done in a hurry is seldom done well

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofi Keseimbangan, Pelajaran dari Akrobatik Tiongkok

2 Maret 2021   22:57 Diperbarui: 3 Maret 2021   00:04 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih teringat di dalam ingatan,  ketika saya belum lama melihat acara sirkus di televisi tempo hari. Pada saat itu, ada team akrobatik dari Tiongkok yang berunjuk kebolehan berjalan di atas seutas tali. 

Seorang pemain akrobatik wanita mencoba berjalan di atas seutas tali yang panjangnya kira - kira 12  meter. Dengan menggunakan tongkat kayu semacam toya biksu Shaolin, si  wanita mencoba berjalan di atas tali.

Dengan diiringi genderang yang membuat suasana menjadi tegang manakala wanita tadi mulai berjalan di atasnya tali yang kira - kira hanya berdiameter 3/4 cm. Dibawahnya di sediakan juga  jaring pengaman, karena tingginya tali dengan lantai berjarak sekitar 15 m, cukup tinggi juga. 

Berjalan perlahan, dengan tongkat kayu sebagai  alat untuk menjaga keseimbangan. Dengan konsentrasi penuh dan fokus, akhirnya wanita pemain akrobat bisa sampai di ujung tujuannya dengan selamat. Penonton pun memberikan aplause, reaksi kekaguman atas pertunjukan tersebut.

Dari pertunjukan sirkus tersebut, saya menarik suatu pelajaran berharga. Pelajaran yang mungkin analoginya bisa diterapkan di dalam menjalani perjalanan kehidupan. Mungkin ini memberi contoh bagi diri saya atau anda, bahwa untuk mencapai suatu tujuan tertentu, tujuan yang baik pastinya, seyogyanya seperti pemain sirkus tersebut. 

Bilamana  kita akan menuju ke suatu  tujuan yang baik maka kita harus fokus, yakin dengan kemampuan diri sendiri, dijalani dengan sungguh - sungguh, selalu waspada dan berhati - hati dalam setiap langkah. 

Dari semua itu, ternyata menurut saya ada satu hal lagi yang juga penting, yaitu menjaga keseimbangan. Keseimbangan yang akhirnya bisa membuat kita mencapai tujuan.  Seimbang mungkin bisa diartikan yaitu  perbuatan kita yang mungkin harus tetap konsisten dan jalannya  lurus alias jujur. Kalau tidak jujur, ya tahu sendiri lah apa yang akan terjadi. Apa yang tidak mungkin dilalui, bisa jadi bisa dijalani atau dengan kata lain, kita tidak boleh menyerah dan harus dicoba  melakukan sendiri. 

Ini hanyalah sekedar pelajaran kecil yang saya petik dari pertunjukkan sirkus berjalan di atas seutas tali. Belum tentu opini saya ini sesuai dengan opini orang lain. Akan tetapi itulah yang dapat pelajari dari semua ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun