Berbagai sektor usaha banyak yang kelimpungan, terseok - seok, nggremet jalannya, rontok one by one, bahkan ada yang bubar akibat efek domino dari pandemi covid - 19. Percaya atau tidak, itulah realita yang terjadi saat ini. Memang ada sebagian yang masih bisa survive dan itu merupakan hal yang luar biasa.
Bahkan Sebelum pandemi corona menggencet, kita sudah menghadapi masa - masa sulit, pengaruh dari krisis ekonomi global sudah datang duluan. Itulah hal yang dirasakan oleh banyak pelaku usaha di sektor ekonomi.
Banyak yang gelisah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat, apalagi sekarang diterjang pula oleh pandemi virus corona....tambah mawut ?
Bejibun opini yang mengatakan bahwa situasi ekonomi masih belum stabil saat ini atau bahkan bertambah sulit, katanya. Usaha makro dan mikro pun mengalami penurunan omzet. Bertahan dalam situasi yang tidak menentu seperti saat ini, merupakan upaya terakhir yang bisa dilakukan.
Sudah banyak PHK disana - sini, seperti yang dialami oleh sektor pariwisata, perhotelan, restoran, tempat hiburan dan sebagainya. Sekali lagi, bisa survive itulah jawaban terakhir yang masih melegakan mereka.
Salah satu sektor usaha yang menurut saya masih bisa bertahan, adalah bidang jual beli barang bekas ( Rombeng, banyak orang menyebutnya begitu ). Usaha bisnis yang satu ini, sekarang sudah merambah kemana -mana, maksudnya semakin banyak orang yang bergerak di bidang usaha ini.
Mungkin masih ada orang yang memandang sebelah mata bidang usaha ini. Dari pengamatan saya, dahulu hanya orang Madura yang mau melakukan usaha ini, tetapi sekarang banyak yang mengcopy paste usaha ini.Â
Bagi mereka, pelaku usaha jual beli barang bekas yang penting hasil nyata bukan status. Anda pasti tahu bagaimana situasi " home base " pelaku usaha jual beli barang bekas.
Saat ini, bisnis jual - beli barang bekas bisa meliputi apapun yang penting bekas. Perlu diingat bahwa bekas bukan berarti rusak, barang yang masih bisa dipakaipun juga bisa masuk dalam katagori barang bekas. Apalagi saat seperti ini, pasti banyak juga orang yang menjual barang bekas untuk dijadikan uang di tempat jual - beli barang bekas.
Anggota himpunan barang bekas mencakup banyak hal, seperti contoh berikut ini : Kardus bekas,koran, botol plastik, besi, kayu bongkaran rumah, keramik, computer, printer, ac bekas, kulkas, handphone, jendela bekas, aluminium, tembaga, kusen pintu, barang antik, adalah nama - nama yang menghiasi bisnis jual - beli barang bekas.
Saya kira kita sudah tahu bagaimana sistem penentuan harga yang berlaku di bisnis ini, belinya murah dan jualnya lebih tinggi harganya. Bisnis barang bekas umumnya barang yang tahan lama, bukan seperti bisnis makanan yang ada masa kedaluarsanya. Mungkin hal inilah yang bisa membuat bisnis ini mampu bertahan ( survive ) walaupun kondisi ekonomi belum stabil seperti saat ini.
Salam sukses dan sehat selalu buat semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H