Mohon tunggu...
Chuck Wisnoe
Chuck Wisnoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - The cool.....

What is done in a hurry is seldom done well

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kudeta Militer Vs People Power Damai di Myanmar

23 Februari 2021   16:16 Diperbarui: 25 Februari 2021   15:08 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir 1 bulan junta militer menguasai pemerintahan di Myanmar. Kudeta yang hanya mendapat dukungan dari pihak militer ini tampaknya tidak mendapat simpati dari rakyat Myanmar dan sejumlah negara di dunia.

Negara Myanmar menjadi sorotan dunia karena peristiwa kudeta untuk kesekian kalinya. Banyak negara mengecam pengambilalihan kekuasaan yang tidak demokratis ini. Mungkin sudah bukan jamannya lagi kudeta militer bisa seenaknya menggulingkan pemerintahan yang sah di belahan dunia manapun. 

Suasana mencekam di Myanmar tensinya semakin tinggi. Rakyat Myanmar bersatu menentang pemerintahan junta militer yang merebut kekuasaan dengan jalan kudeta militer itu. 

Namun negara ASEAN  lainnya tidak bisa mencampuri urusan dalam negeri Myanmar, walaupun negara itu merupakan salah satu anggota dari ASEAN. Mengapa demikian ? Karena ada kesepakatan diantara negara - negara ASEAN untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain yang masuk sebagai anggota ASEAN.

Melihat situasi yang semakin memanas di Myanmar, dimana saat ini ada kubu rakyat Myanmar bersatu yang secara terbuka menentang pemerintahan junta militer. Demonstrasi dan keributan terjadi di wilayah Myanmar, bahkan korban jiwa rakyat sipil mulai berjatuhan.

Akankah kekuatan people power damai  bisa mengakhiri kekuasaan militer dan mengembalikannya kepada pemerintahan sipil yang sah di Myanmar ?

People power  adalah gerakan damai  yang muncul di Myanmar ini, sudah pasti memiliki pengaruh yang besar dalam upaya mendesak kalangan militer untuk mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah yang sah. Rakyat Myanmar sudah " melek demokrasi " dan tidak ingin militer menjadi penguasa lagi  seperti dulu yang pernuh dengan kekerasan terhadap warga sipil, korupsi merajalela dan  diskriminasi. 

Sudah banyak contoh negara diktator militer tumbang oleh gerakan people power damai. Sebut saja Libya, Phillipina, Sudan, Georgia, Aljazair,Indonesia dan sebagainya. Gerakan rakyat semesta damai ini  bisa saja  menarik simpati di sebagian pihak militer dan kepolisian yang mungkin tidak semuanya sepaham dengan pemerintahan junta militer yang dipimpin oleh Jendral Min Aung Hlaing.

Akankan pemerintahan junta militer di Myanmar  akan tumbang oleh gerakan damai rakyat Myanmar bersatu ?  Belum lagi  adanya reaksi  dari dunia internasional yang hanya mengakui dan  mendukung pemerintahan yang sah , pihak Aung San Suu Kyi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun