Beragam opini bermunculan di media online tentang Bu Risma. Ada yang meragukan, ada yang masih tanda tanya, ada yang memojokkan, ada yang berharap besar dan segudang opini lainnya.
Itu semua merupakan hal yang biasa jika seseorang yang  dengan tiba - tiba  " muncul " ke permukaan birokrasi pemerintahan. Perbincangan berupa kritik dan pujian pasti akan di alamatkan ke tokoh tersebut.Â
Masih ingatkah kita, ketika Pak Jokowi digadang - gadang akan dimajukan sebagai calon Presiden.  Kala itu lebih  banyak orang yang skeptis dan meragukan akan kemampuan beliau yang pada awal karir di pemerintahan hanya berangkat dari seorang Walikota di Surakarta, meningkat  kemudian menjadi Gubernur di DKI Jakarta.Â
Ternyata apa yang terjadi, akhirnya beliau terpilih secara demokratis menjadi Presiden , bahkan sampai dua periode berturut - turut. Saya ini bukan  pendukung berat Pak Jokowi , tetapi itulah realita yang terjadi di depan kita.
Sekarang kembali ke sosok Bu Risma yang katanya memiliki karakter yang hampir mirip dengan Pak Ahok, temperamental, bersih dan tegas  dalam mengatur birokrasi pemerintahan.Â
Setahu saya banyak juga orang yang masih meragukan kapabilitas  Bu Risma ketika ditarik ke Jakarta  untuk menggantikan posisi Juliari Batubara, sebagai Menteri Sosial. Posisi yang menarik perhatian publik setelah kasus mantan menteri  sosial sebelumnya.
Keraguan sebagian publik terhadap Bu Risma mungkin hanya ditinjau dari latar belakang sebelumnya yaitu sebagai Walikota di Surabaya. Bahkan pertanyaan kencang mengemuka,  " apakah Bu Risma mampu berkiprah secara komprehensif di posisi barunya,  khan ini beda dengan  beliau  sewaktu  memimpin kota Surabaya yang hanya segitu luasnya, karena Indonesia ini  lebih besar lho,  beragam dan komplek isinya " ?Â
Bagi saya tidak ada manusia yang sempurna  di muka bumi ini, siapapun dia. Saya yakin kalau Bu Risma juga punya kekurangan dan itu hal yang wajar. Akan tetapi para pakar mungkin melewatkan satu hal yang luput dari pengamatannya.Â
Memang benar Bu Risma dalam skala nasional belum diperhitungkan , mungkin hanya dinilai dan dipandang sebagai mantan Walikota Surabaya. Tetapi jangan lupa, bahwa Surabaya merupakan daerah yang beragam isinya. Mulai dari suku, agama, budaya, kuliner, atau apa saja bisa dijumpai di Surabaya. Bisa dikatakan bahwa kota Surabaya adalah miniatur yang mewakili Indonesia raya, dengan segala tetek bengek permasalahan yang komplek juga.Â
Justru dari  sinilah Bu Risma belajar dan  di gembleng untuk mengatasi dan membenahi permasalahan yang ada. Berangkat dari pengalaman beliau memimpin Surabaya selama ini  dimana bisa dijadikan bekal untuk menata dan menyelesaikan permasalahan yang menjadi kewenangan Bu Risma di Kementrian Sosial. Memang tantangan akan semakin berat bagi beliau di posisi barunya ini.Â
Selamat bertugas kepada Ibu Risma. Semoga pengabdian Ibu di Kementrian Sosial Republik Indonesia bisa berjalan lancar dan dapat melaksanakan tugas yang diemban dengan jujur, baik dan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat di nusantara.Â
February 12th, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H