Mohon tunggu...
Chuck Wisnoe
Chuck Wisnoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - The cool.....

What is done in a hurry is seldom done well

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lontong Cap Gomek, Kuliner Lintas Hari Raya

12 Februari 2021   19:51 Diperbarui: 12 Februari 2021   21:48 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lontong Cap Gomek ( tripadvisor.com )

Mumpung masih Hari Raya Imlek, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Imlek bagi saudara - saudara ku yang merayakannya. Semoga kita semua  selalu tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Gong Xi Fa Cai.

Ok lanjut ya.  Saya jadi teringat sama masakan kebanggaan buatan almarhuma Ibu saya tercinta  semasa hidupnya yaitu lontong cap gomek ( saya di Surabaya menyebutnya begitu ).  Kalau sudah makan kuliner ini , bisa sampai tanduk - tanduk  ( nambah lagi ), ....he...he.

Menurut saya nih , lontong cap gomek buatan Ibu saya rasanya nikmat banget ( bukan ngecap nih ).  Saya tahu bahwa rasanya masakan bisa   enak atau tidak , tergantung " tangan - tanganan " ( artinya siapa yang memasak ), jadi masakan boleh sama tapi  rasanya berbeda. 

Lontong cap gomek memang  bisa dijumpai dimana - mana di daerah yang berbeda di Indonesia,  jadi kemungkinan besar pasti  ada perbedaan cara penyajiannya. Mungkin saja lontong cap gomek ini merupakan perpaduan dari  budaya Jawa dan Tionghoa.

Kalau lontong cap gomek versi Ibu saya, unsurnya terdiri dari : lontong, sayur manisa, sambal docang, petis lading, sambal goreng ati sapi, opor ayam kampung, bawang merah goreng  acar matang  dan bubuk kedelai. Ini semua kalau diracik jadi satu baru disebut lontong cap gomek.

Lontong cap gomek beda dengan lontong sayur, apalagi dengan lontong kikil , .....he...he guyon rek ! Karena cara membuatnya yang mungkin agak ribet , makanya lontong cap gomek biasanya hanya disajikan pada saat memyambut hari raya keagamaan. 

Bukan hanya pada  moment  memperingati Hari Raya Imlek saja  dimana lontong cap gomek biasa disajikan,  justru saya bisa makan kuliner ini pada saat menyambut Hari Raya Idul Fitri.  Saya yakin  masakan ini juga  dijumpai pada saat merayakkan  Hari Natal. 

Rasanya bahagia bisa makan  dan berkumpul bersama keluarga besar  pada waktu Ibu saya masih ada.  Sayang , sekarang  kalau pas Idul Fitri  kami sekeluarga  sudah jarang membuat menu lontong cap gomek ini, soalnya  bikinnya ribet. Jadi membuat masakan lontong cap gomek kelihatannya  membutuhkan kesabaran ekstra. 

Semoga lontong cap gomek semakin berkibar dimana - mana dan menjadi suri tauladan walaupun beragam isinya , kalau bersatu jadi nikmat rasanya.  Kita jaga keberagaman supaya negara kita damai dan pastinya kita masih akan bisa menikmati lontong cap gomek saat merayakan Hari Raya Keagamaan berikutnya.

Seandainya   sudah ngebet banget pingin makan lontong cap gomek, silakan cari rumah makan yang menyediakan menu ini. Kuliner ini bisa dinikmati kapan saja tanpa menunggu Hari Raya.

Salam Rukun dan  Damai Selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun