Mohon tunggu...
Chuck Wisnoe
Chuck Wisnoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - The cool.....

What is done in a hurry is seldom done well

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nipah, Virus yang Diwaspadai Setelah Virus Covid-19

30 Januari 2021   19:06 Diperbarui: 31 Januari 2021   01:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum usai gonjang - ganjing outbreak virus Corona yang menggetarkan dan mengancam populasi dunia. Kini sudah muncul lagi virus yang disebut oleh para ahli dengan nama virus Nipah , yang katanya lebih berbahaya dari virus Corona. 

Nipah juga menjadi perhatian serius dikalangan  peneliti  , terutama ahli virus di Thailand yang sudah melakukan pengamatan terhadap virus yang masih kerabat dengan  corona akan tetapi yang satu ini dikatagorikan lebih berbahaya.

Wacharapluesadee adalah seorang peneliti virus profesional yang ditunjuk oleh pemerintah Thailand dalam meneliti perkembangan virus Nipah yang bisa menular ke manusia. Satuan tugas yang bernama Thai Red Cross Emerging Infectious Desease Health Science Centre yang berpusat di Bangkok ini sudah hampir 10 tahun mengadakan  penelitian terhadap virus Nipah yang induk inangnya ditengarai juga berasal  dari kelelawar buah.

Dilansir dari berita yang dimuat  BBC.Com dimana Nipah juga menjadi perhatian serius di kalangan pakar peneliti virus  global karena bisa berakibat fatal jika sampai merebak di kawasan Asia. Dikarenakan hutan sebagai habitat kelelawar mengalami deforestasi sehingga kelelawar mencari tempat tinggal baru  yang lebih dekat dengan permukiman manusia. 

World Health Organization sudah membantu dana  penelitian dan pencegahan virus Nipah supaya tidak  menjadi semacam pandemi seperti Covid - 19. 

Peneliti virus meyakini bahwa kelelawar disebut sebagai awal terjadinya penyakit Sars, Ebola, Covid -19 dan Nipah. Penularan bisa terjadi jika ada interaksi langsung manusia dengan kelelawar . Bisa juga dari hewan ternak  dan buah yang yang terkotaminasi  kotoran, kencing dari kelelawar yang kemudian  dikonsumsi oleh manusia.

Seperti yang pernah terjadi di Bangladesh rentang   tahun  2001 sampai 2011  yang juga menimbulkan korban jiwa meninggal 150 orang dari  196 yang  terinfeksi gara - gara virus Nipah ini.

Ilmuwan menganggap virus Nipah sebagai ancaman nyata  yang sewaktu - waktu bisa menjadi pandemi yang lebih menguatirkan karena belum ada vaksinya. 

Ancaman virus Nipah dianggap sebagai hal yang serius karena sudah ada kejadian yang membuat manusia bisa meninggal karena serangan virus ini. Masyarakat global diharap juga waspada dengan perkembangan virus ini karena sudah bisa menular dari hewan ke manusia dan yang lebih membahayakan jika sudah bisa menular antar manusia.

Sumber rujukan : bbc.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun