Kembali lagi ke kriteria bersih tadi. Apakah seperti itu jugakah contoh dari kriteria bersih yang dimaksud oleh Koalisi Kekeluargaan? Akankah calon yang akan mereka usung nanti berani dan siap untuk melakukan Pembuktian Terbalik terhadap harta dan kekayaan calonnya, sama seperti yang sudah dilakukan Ahok?
Sesudah itu, beranikah sang calon pilihan Koalisi Kekeluargaan ini dengan lantang dan tegas meyakinkan masyarakat DKI Jakarta untuk menjaga APDB dari usaha-usaha yang ingin merampok dan mengkorupsinya? Ataukah justru sang calon diam saja alias tidak berani dengan lantang mengatakan hal yang sama seperti yang dilakukan Ahok?
Apakah jika sang calon diam saja, itu bisa diartikan karena dia memiliki beban yang cukup berat untuk berkompromi dengan pihak-pihak yang selama ini sudah "membantu" mengusungnya di Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti?
Jika sang calon minimal bisa menyamai dengan apa yang sudah dilakukan Ahok tadi, maka ini merupakan modal yang sangat kuat bagi sang calon untuk bisa mengalahkan Ahok. Selebihnya, tinggal memastikan saja bahwa sang calon bisa memenuhi keenam kriteria lainnya tadi.
Jadi, sebenarnya tidaklah muluk-muluk, atau tidaklah susah sama sekali untuk mengalahkan Ahok. Bahkan, Ahok sendiri dengan sadar pernah mengatakan: "Jika ada yang lebih baik dari saya, jangan pilih saya!". Nah, lho, kurang apa lagi baiknya Ahok itu?
Apabila sang calon pilihan Koalisi Kekeluargaan belum berani melakukan hal sama seperti yang sudah dilakukan oleh Ahok, jangan berharap terlalu banyak deh, untuk bisa mengalahkan Ahok di PIlkada DKI Jakarta 2017 nanti. Kecuali jika hanya untuk sekedar meramaikan event Pilkada, silahkan saja.
Bagi siapa saja yang nantinya terpilih menjadi calon pilihan Koalisi Kekeluargaan, siapkan mental dari sekarang. Lakukan minimal hal yang sama yang sudah dilakukan Ahok. Jangan berbuat yang aneh-aneh lagi, seperti yang pernah dilakukan oleh Ahmad Dani, Lulung, atau Yusril. Logikanya sederhana saja, bukan?
Hanya satu saja pertanyaan sambil menutup tulisan ini: "Sanggupkah?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H