Mungkin dia ingin mengkritik (supaya terlihat seolah-olah seperti mereka yang mengkritik jaman Orde Baru dulu), tapi cara dan kondisinya yang tidak pas. Alhasil, yang ada malah fitnah dan hujatan semua. Karena yang dia tuduhkan tidak ada yang terbukti. Ditambah lagi dengan Admin yang sudah pernah menegurnya.
Sampai sekarang pun saya berusaha untuk tidak percaya melihat kondisi ini. Makanya selalu saya (lagi-lagi) kasihan dengan si penulis tadi. Saya berusaha untuk tidak negative-thinking kepada si penulis, sambil berharap terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.
Boleh-boleh saja sih kita kritis terhadap seseorang, sepanjang orang yang kita bahas itu benar-benar terbukti seperti yang kita kritisi. Tapi ketika tidak ada fakta/bukti yang menguatkan, yang timbul justru rasa kasihan.
So? Ayoklah, kita isi otak kita dengan pikiran-pikiran positif, karena dalam mengkritisi seseorang yang kita anggap negatif pun, kita tetap bisa melakukannya dengan cara-cara yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H