Kebocoran data nasabah BRI dan BPJS merupakan salah satu indikasi lemahnya sistem keamanan dan pertahanan siber optik di negara ini, jika hal ini tidak disikapi dengan serius, maka tidak heran bila ke depan akan muncul kelanjutan serangan lainnya dengan bentuk yang baru pula.
Menurut analisis penulis serangan atau perang di masa depan akan didominasi oleh serangan siber atau non militer seiring dengan perkembangan teknologi yang bernama Artificial Inteligen (AI), algoritma program dan Internet of Things (IOT) bahkan yang lebih menakutkan adalah robot pembunuh Skynet dalam film fiksi Terminator akan benar-benar ada.
Sekali lagi, kebocoran data nasabah BRI dan BPJS juga mengindikasikan lemahnya kerjasama lintas lembaga di negara ini. Pengamanan data penduduk seharusnya masuk dalam level rahasia dan kritikal karena jika terjadi kebocoran maka akan berpotensi mengancam kehidupan bangsa dan bernegara.Â
Sederhananya, coba anda bayangkan berapa agen intel di negara ini baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri akan terancam identitasnya?.
Indonesia Tahun 2024 akan menggelar even politik akbar yakni Pemilu dan Pemilukada, bagaimana analisis keamanan data pemilihnya?. yook riset bareng saya!! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H