Hingga kini, masih ada 1 kursi pebalap Honda yang menjadi misteri. Kursi milik Takaaki Nakagami. Penghuni garasi LCR Honda itu diisukan akan digeser oleh sesama pabalap Jepang, Ai Ogura yang kini merajai klasemen sementara kelas Moto2. Namun Puig tak gegabah karena masih ingin melihat performa pebalap 21 tahun itu.Â
Jika benar Nakagami tersingkir dari LCR, praktis hanya Marquez yang berpengalaman menungangi RC213V. Dan itu tidak ideal bagi pengembangan motor. Sang Spaniard pun bertutur bahwa merombak susunan pebalap tak menjamin Honda kembali bangkit laiknya performa duet Marquez -Pedrosa beberapa tahun lalu.
Masalah yang dihadapi Honda ibarat merangkai puzzle yang berserakan di atas meja dimana beberapa potongan itu terbalik sehingga tak dikenali. Kek rumit kali masalah kau, Hon!.
MotoGP Siap Diakuisisi Eropa
Jatuh bangunnya pebalap Suzuki, solo karir Quartararo dan kompleksitas masalah Honda membuka pintu bagi pabrikan Eropa untuk mendominasi.Â
Awal musim ini sudah terlihat betapa panjang gerbong yang digeret Ducati. Hingga kini, 5 dari 10 besar penghuni klasemen sementara adalah pebalap Ducati. Mulai dari Francesco Bagnaia, Johann Zarco, Jack Miller, Enea Bastianini hingga Jorge Martin.
Hanya ada 2 pebalap tim Jepang yang bercokol di sana, Fabio Quartararo (Yamaha Factory) yang juga sebagai pimpinan klasemen dan Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang berada di posisi 8.Â
Meski terpaut 44 poin dari Quartararo, Bagnaia siap memperebutkan kans juara dunia musim ini. Sampai 13 seri berjalan, anak didik Valentino Rossi itu sukses membukukan 5 kemenangan seri, jumlah terbanyak dari perolehan semua rider MotoGP saat ini termasuk Quartararo.
Dengan bekal itu, bukan tak mungkin ia mampu menggantikan posisi Aleix 'tua-tua keladi' Espargaro sebagai pesaing terberat juara bertahan. Dan itu diakui sendiri oleh Quartararo.Â
Belum lagi dukungan Jack Miller yang bersedia melakukan team order. Idep-idep persembahan terakhir bagi Ducati karena sang Aussie akan menggeber RC16 sebagai pebalap pabrikan KTM pada musim depan.