Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Abu Janda, Habis Manis Sepah Dibuang?

5 Februari 2021   23:55 Diperbarui: 7 Februari 2021   08:27 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mangga saja jika memang itu yang diyakini. Namun satu hal, jika mereka mempercayai perkataan Abu Janda bahwa ia adalah seorang kader Banser, mereka pun harus menahan diri untuk tak menyerang NU maupun orang-orang NU. Kenapa?

Ibarat anak dan bapak, jika anak berbuat salah wajar jika sang bapak memperingatkan atau bahkan memarahinya. Logis. Jadi sebagai orang yang hanya berstatus sebagai simpatisan 'anak'-nya NU, mereka tak perlu sewot. Wong ini urusan keluarga. Woles aja, gitu aja kok repot. 

Gusarnya orang NU karena tingkah Abu Janda pun jangan hanya dimaknai sebagai ketidakmengertian mereka terhadap esensi kicauan lulusan Business & Finance University of Wolverhampton Inggris itu. Saya sendiri sukar mempercayai si Janda benar-benar menuding Islam sebagai agama arogan. Bisa jadi yang terjadi adalah kesalahan diksi atau keterpelesetan dalam berkalimat.

Sebagian orang Islam bersikap arogan karena menolak mentah-mentah semua budaya lokal memang benar adanya. Jangankan budaya lokal, produk tradisi yang di dalamnya kental dengan ajaran Islam saja ditolak. Meski bersikap ramah, Islam punya rambu-rambu dalam menyikap budaya lokal.

Wajarnya Kegusaran Warga NU
Yang disesalkan dari kicauan itu adalah munculnya gelombang pasang yang secara tidak langsung akan dikaitkan dengan NU. Dan hal itu bersifat destruktif bagi nama NU.

"Nhah, terbukti kan. Orang NU itu omongannya nggak tertata, isinya orang liberal. Sudah liberal pro pemerintah pula". 

Meski cuma imajiner, tak menutup kemungkinan ungkapan sinis nan membabi buta di atas menyeruak dari kerumuman khalayak. Apalagi di media sosial, alam dimana banyak pembenci NU bercokol, mulai dari alasan beda mazhab hingga politik. 

Berkaca pada hal itu, wajar jika warga NU merasa risih dengan kenakalan Abu Janda. Meski sudah diklarifikasi pun, orang tak akan serta merta mengerti konteks yang dimaksud. Mengenai klarifikasi bahwa yang dimaksud sebagai 'Islam Arogan' adalah kaum Salafi - Wahabi, berapa banyak orang yang mengerti tentang golongan ini sih? 

Maka dari itu, jika tak ingin dijewer hendaknya berucap yang wajar dan mudah dimengerti. Lebih bagus lagi dengan mempergunakan kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Betul?

Baca juga :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun